mengatasi permasalahan karakter pada anak, orang tua selalu menekankan pada pola asuh demokratis. Melalui pola asuh ini orang tua dapat terlibat langsung (sebagai kontrol) terhadap perkembangan anak, serta orang tua dapat mengetahui hambatan- hambatan permasalah karakter yang dihadapi anak. Tegasnya, orang tua dapat menjadi pendengar dan komunikator yang baik, mampu menjadi teladan, menciptakan lingkungan belajar dirumah, tidak mengembangkan pemikiran yang sempit dan dangkal pada anak, serta dapat menanamkan kejujuran. Oleh karena itu disini yang utama adalah kualitas interaksi antara anggota keluarga.Â
hambatan dan permasalahan karakter pada anak, krisis karakter pada anak tidak lain adalah krisis identitas, krisis ini ditandai dengan sikap dan perilaku dalam melakukan sesuatu sesuka hatinya tanpa mempedulikan benar-salah, norma-aturan, adat- sitiadat, etika dan tanpa mempedulikan akibatnya. Penyebab krisis karakter pada dasarnya adalah salah pergaulan, yaitu pergaulan siswa yang tidak mencerminkan norma kesopanan, etika, estetika. faktor-faktor penyebab terjadinya krisis karakter disebabkan oleh oleh beberapa faktor meliputiÂ
(1) lingkungan keluarga, yaitu peran keluarga tidak berjalan dengan baik seperti ketidakpedulian oran tua terhadap kebutuhan anak, tidak terjalinnya kasih sayang, komunikasi dan pola asuh yang tidak tepat dalam keluarga
(2) lingkungan masyarakat, yaitu kurang tanggapnya komponen atau unsur-unsur masyarakat tidak mendukung/tidak berlakunya norma masyarakat
(3) penyimpangan agama,, yaitu rendahnya pemahaman anak tentang nilai-nilai agama menyebabkan siswa mudah terjerumus pada perilaku-perilaku tercela (dosa)
(4) budaya luar (asing), yaitu berkembangnya era globalisasi telah memberikan dampak pada gaya hidup anak yang mengarah pergaulan bebas
(5) penyimpangan teknologi, yaitu anak menyalahgunakan teknologi informasi untuk mencari kesenangan dan kepuasan diri tanpa
memikirkan akibat yang telah dilakukan
keluarga merupakan komponen penting dalam membentuk karakter anak. Mengingat bahwa anak-anak sekarang ini masih jauh dari insan berkarakter dimana masih banyak dijumpai perilaku-perilaku menyimpang pada anak. Masalah krisis karakter pada anak sudah bersifat struktural, untuk itu penyelenggaraan pendidikan karakter harus dilakukan secara holistik dan kontekstual. Karena itu, peran orang tua adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan karakter anak. upaya membangun dan menumbuh kembangkan karakter anak, peran keluarga merupakan faktor kunci utama selain sekolah dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H