1.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.2
Durasi : 2 JP
Moda : Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghasilkan kesimpulan berdasarkan materi modul 1.2. Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Jika kita gagal merencanakan, berarti sama saja kita sedang merencanakan kegagalan.” ~ Benjamin Franklin
Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):
Peristiwa: Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah modul 1.1 menyadarkan saya akan pentingnya pendidikan yang mengedepankan konsep trilogi pendidikan sebagaimana yang disampaikan Ki Hajar Dewantara. Hal penting dalam mengimplementasikan dari trilogi pendidikan adalah melalui berhamba pada murid.
Pendidikan yang diberikan harus berpihak kepada anak, kita tidak bisa memaksakan kehendak yang kita inginkan. Anak adalah sang pemeran utama yang merupakan subjek bukan objek pendidikan. Guru dan murid harus berkolaborasi bersama untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dan dapat mengakomodasi karakteristik masing-masing agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah melalui program guru penggerak yang menitikpoinkan kepada pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa mindset atau perubahan yang ada dalam pola pikir dan perilaku saya bahwa murid adalah anak didik kita yang memiliki kodrat alam yang selalu ingin merdeka sejak dari kandungan, ia menangis jika merasa kehausan hingga jiwa merdeka saat ia dewasa.
Setiap anak memiliki kodratnya masing-masing yang sudah digariskan walaupun masih samar, maka tugas kita sebagai pendidik adalah membimbing, menuntun, dan menjadi instruktur agar murid kita merdeka sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Hal ini berkaitan dengan nilai dan peran guru penggerak. Nilai Berpihak pada murid sebagai bukti nyata dari konsep berhamba kepada murid yaitu selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan murid. Peran menonjol dengan mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency) senantiasa memampukan diri untuk menuntun murid di sekolahnya agar murid mereka sadar bahwa sebagai murid di saat ini, mereka juga adalah wajah Indonesia di masa depan, sehingga mereka berdaya dan turut aktif berkontribusi pada makin indahnya dunia di masa depan sejak sekarang.
Perasaan: Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan seseorang yang baru belajar tentang arti pendidikan secara hakikat.
Pembelajaran: Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa pendidikan itu suatu hal yang dipaksakan. sekarang saya berpikir bahwa pendidikan suatu hal yang disesuaikan dengan alam dan zamannya.
Penerapan ke depan (Rencana): Hal konkret namun sederhana dan sudah rutin saya lakukan dalam menguatkan nilai-nilai dan peran guru penggerak yang berpihak atau berhamba pada murid adalah di setiap hari mendisiplinkan diri untuk senantiasa datang sekolah di awal waktu untuk menyapa murid-murid. Memberikan senyuman dan candaan kepada murid di pagi hari.
Menjadikan murid sebagai sahabat dan teman curhat. Melakukan pembelajaran yang berpusat pada murid, mulai dari berdoa, menyapa, bertanya, dan berkarya. Mengajak murid untuk mendekatkan diri kepada-Nya, melalui kegiatan solat duha dan solat duhur berjamaah dilanjutkan berzikir dan berdoa. Hal yang paling menonjool saat ini, di setiap saya berada, pastilah murid-murid menyapa saya dengan sebut *PakWid*
Salam Guru Penggerak Angkatan 7, dari Kabupaten Sukoharjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H