Mohon tunggu...
Kintan GayuhAninda
Kintan GayuhAninda Mohon Tunggu... Editor - Hello!

Write and the world will know you.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Puncak Khayangan Sigendol: Ikon Wisata Hits di Purworejo

16 Desember 2019   22:19 Diperbarui: 16 Desember 2019   22:42 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesona wisata alam Purworejo sangat potensial. Banyak destinasi wisata di Purworejo yang menghadirkan berbagai keindahan alamnya. Salah satunya ada di daerah Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo yaitu destinasi wisata Puncak Khayangan Sigendol. 

Dalam mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. Suatu destinasi wisata yang baik harus memiliki 4A (attraction, accessibility, amenity, ancilliary) dalam dunia pariwisata.

Wisata Puncak Khayangan Sigendol sudah menerapkan 4A (attraction, accessibility, amenity, ancilliary) dalam mengembangkan potensi wisata alamnya, untuk meningkatkan peran kepariwisataan berupa obyek wisata yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukung dalam industri pariwisata. 

Puncak Khayangan Sigendol memiliki daya tarik wisata (attraction) yang merupakan wisata alam dan wisata buatan yang sangat kekinian dengan dilengkapi berbagai spot yang unik untuk berfoto. Destinasi wisata tersebut terletak di Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 

Terkenal dengan Puncak Khayangan karena merupakan hamparan perbukitan yang luas dan lembah yang hijau dengan angin hawa pegunungan yang sejuk sehingga membuat keadaan jiwa merasa tenang. Puncak Khayangan Sigendol berada di bukit desa dengan ketinggian sekitar 1000 mpdl. Pengunjung dapat melihat pemandangan yang menakjubkan dari atas bukit. Destinasi wisata tersebut mempunyai berbagai spot foto yang didesain unik dan klasik.

Spot foto unik wisata Puncak Khayangan Sigendol, yaitu bukit patihan, sendang bidadari, puncak memeyan, tebing matahari, prau jomblang anom, rumah gadang, hutan bambu, dan golden sunrise. Pada tahun 2019 juga ada spot foto baru sehingga menambah minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata tersebut. 

Puncak Khayangan Sigendol merupakan destinasi wisata baru di Purworejo yang dibuka sekitar bulan September 2017. Untuk menunjang dan meningkatkan dunia kepariwisataan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo menyiapkan pengembangan destinasi wisata di jalur strategis. Jalur srategis tersebut yaitu kawasan pusat kota, kawasan jalur lintas selatan, dan kawasan perbatasan dengan Kulonprogo dan Magelang khususnya di wilayah otorita Borobudur yang didukung beberapa kawasan penyangga seperti di jalur alternatif Kutoarjo-Bruno dan sekitarnya.

Wisata Puncak Khayangan Sigendol memiliki aksesibilitas (accessibility) yang baik. Untuk berkunjung ke destinasi wisata tersebut, dapat ditempuh dari pusat kota Purworejo menuju ke arah barat laut sejauh 45 km perjalanan dapat menggunakan sepeda motor dan mobil. 

Selama perjalanan dari pusat kota menuju daerah wisata itu, pengunjung akan melalui jalan yang berkelok-kelok serta bukit dan tebing yang menjulang. Namun ada sedikit kendala untuk menuju destinasi wisata tersebut. Medannya yang sulit dan jalan yang menanjak.

Sebenarnya akses roda empat sudah bisa, namun pengunjung perlu berhati-hati dengan tanjakan yang cukup ekstrim. Disarankan tidak menggunakan transportasi seperti bus karena dapat membahayakan keselamatan pengunjung wisata. Disarankan berkunjung ke Puncak Khayangan Sigendol menggunakan sepeda motor. 

Jika pengunjung wisata tidak dapat melanjutkan perjalanan, maka pengelola wisata siap untuk membantu pengunjung dalam melanjutkan perjalanan sampai tanjakan landai bawah Sigendol. Setelah sampai di loket masuk destinasi wisata, setiap pengunjung dikenakan retribusi Rp5.000 dan parkir kendaraan Rp2.000.

Wisata Puncak Khayangan Sigendol memiliki fasilitas pendukung (amenity) yang lengkap. Wisatawan dapat berkunjung ke area kuliner yang didirikan sepanjang jalan masuk. Area kuliner tersebut seperti warung yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. 

Fasilitas lain yang disediakan pengelola yaitu toilet umum. Selain itu pengunjung dapat beristirahat di gasebo yang nyaman dengan lingkungan yang kondusif dan juga tersedia free wifi untuk mengakses internet secara gratis.

Fasilitas pendukung lainnya yaitu papan peringatan yang terpasang di spot-spot tertentu untuk memperingatkan kepada pengunjung tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan di destinasi wisata. Tersedia juga fasilitas tempat ibadah untuk pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah. Dan fasilitas tempat parkir untuk mempermudah menempatkan kendaaraan di sekitar destinasi wisata. 

Fasilitas-fasilitas yang disediakan perlu melihat dan mengkaji situasi dan kondisi dari destinasi wisata tersebut dan kebutuhan wisatawan. Tidak semua amenitas harus berdekatan dan berada di daerah utama destinasi. Destinasi wisata alam sebaiknya agak berjauhan dari amenitas yang bersifat komersial, seperti hotel, restoran dan rest area.

Wisata Puncak Khayangan Sigendol memiliki kelembagaan (ancilliary) yaitu kelompok sadar wisata (pokdarwis) Desa Giyombong Kecamatan Bruno. Pokdarwis tersebut membangun obyek wisata baru dengan memanfaatkan alam pegunungan yang ada di wilayah desa setempat. Pak Yogi, sebagai penggerak pemuda Desa Giyombong membentuk Pokdarwis Cipta Pesona Giyombong. Mereka mulai mengelola kawasan wisata tersebut pada Agustus 2017 dan persiapan selesai dalam waktu sebulan.

Menurut pihak Pokdarwis, untuk membangun destinasi wisata Puncak Khayangan Sigendol membutuhkan waktu sekitar satu setengah bulan dan diresmikan oleh Wakil Bupati Purworejo pada tahun 2017. Menurut pihak Pokdarwis, berbagai fasilitas yang dibangun menggunakan dana desa. Dana yang dikeluarkan sekitar Rp25 juta. 

Pihak Pokdarwis mengajukan Rp60 juta untuk membangun infrastruktur lainnya. Puncak Khayangan Sigendol termasuk kawasan Perhutani KPH Kedu Selatan. 

Namun sudah terjalin kerja sama bagi hasil dari tiket masuk. Kerja sama yang dibangun dengan Perhutani, dengan sistem bagi hasil 70% pemasukan untuk desa dan 30% untuk Perhutani.

Harapan destinasi wisata Puncak Khayangan Sigendol dapat menjadi motor penggerak perekonomian daerah melalui daya dukung ekonomi kreatifnya. Oleh karena itu, perlu keterpaduan antar sektor yang mendukung perkembangan wisata. 

Secara simultan juga meningkatkan daya dukung pariwisata melalui rangkaian event wisata dan seni budaya secara periodik di beberapa titik prioritas destinasi wisata Puncak Khayangan Sigendol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun