Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenal FX Yuswono, Musisi Keroncong dari Tangerang Selatan

25 Desember 2017   09:15 Diperbarui: 25 Desember 2017   19:54 2256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuswono mengringi lagu keroncong dengan orgen, gambar koleksi sendiri

Musik keronconglah yang menjadikan beliau wara-wiri memenuhi undangan bermain keroncong, memiliki teman-teman seniman besar yang seabrek, menjadi pemain tim inti pada kelompok musik keroncong asli, duduk bersama pemain-pemain handal.

Karena kemampuannya memainkan alat musik Banyo maka beliau dibutuhkan oleh beberapa kelompok musik orkes keroncong seperti, Senja Ayu, Nada Pertiwi dan menjadi pimpinan orkes keroncong Gita Kencana.

Group Keroncong papan atas yang akan berangkat ke Belanda, Gambar milik FX Yuswono
Group Keroncong papan atas yang akan berangkat ke Belanda, Gambar milik FX Yuswono
Gagal main di Belanda.

Pengalaman yang kurang mengenakkan juga pernah dialaminya, ketika orkes keroncong Gita Kencana asuhannya ditawari untuk main ke Negeri Belanda pada acara pasar malam Tong-tong Fair di Den Haag.

Pada waktu itu segala sesuatunya sudah disiapkan, termasuk menyiapkan sembilan personil diantaranya pemain keroncong asli dan dua penyanyi dengan waktu serta biaya ang tidak sedkit, ternyata urung karena satu dan lain hal. Memang demikianlah lika-liku musisi menjadi seniman khusus pada belantara musik keroncong.

bermain langsung dengan OT di radio, gambar milik sendiri
bermain langsung dengan OT di radio, gambar milik sendiri
Pengalaman dan manggung hingga kini.

Langganan manggung sekarang ini di Hotel Mahakam setiap tanggal tujuh belasan, bahkan sebelumnya pernah nangkring main di

Radio kayu manis dari tahun 2005 sampai dengan 2008, Gebyar Keroncong TVRI pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, Peretunjukan langsung di TMII, Hotel Darmawangsa, Rafles Hill-Cibubur, Komplek Menteri Widya Candra, Serta undangan perhelatan dan lain-lain.

Kalau berbicara mengenai seniman keroncong, hampir secara merata profesi tersebut pada umumnya kurang dapat diandalkan untuk kebutuhan hidup, harus ada karya sampingan sebagai pegangan yang pasti.

Untuk hal semacam ini Yuswono sudah mengantisipasi sejak menikah beliau tidak mengandalkan berkeroncong untuk memberi nafkah keluarganya, musik sebagai sampingan namun tetap serius dan cinta mati. Oleh sebab itu bermusik terus berjalan, mencari nafkah suatu kewajiban bagi kepala keluarga.

Pensiunan pegawai Negeri pada Departemen Pendidikan Nasional ini, sudah 7 tahun hidup sendiri dengan dua puteri, satu orang putra dan 2 cucu ini tetap sabar ketika isteri yang dicintainya mendahuluinya menghadap Sang Khaliq. Dengan berkeroncong dapat sejenak melupakan kesepiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun