Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gerakan Budaya Bersih dan Senyum Dimulai dari Diri Sendiri

3 Oktober 2016   22:13 Diperbarui: 5 Oktober 2016   16:22 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide Cemerlang dari Kementerian Koordinator Kemaritiman [Kemenko] ini bertekat mencanangkan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum [GBBS] kepada seluruh masyarakat Negeri ini, walau memulainya terbilang baru dimulai setahun lalu, tetapi gebrakan tersebut sangat membanggakan, terutama untuk melanjutkan cetusan dari Presiden Jokowi tentang pencanagan revolosi mental, yaitu perubahan sikap perilaku perbuatan yang perlu dibenahi dalam hal ini mengangkat pehatian dari keterlibatan masyarakat banyak atas sampah yang sekarang ini masih memprihatinkan.

Dengan adanya motor Gerakan Budaya Bersih dan Senyum dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) kami para peduli lingkungan rasanya semakin bebas berteriak dan mengepakkan sayap kepada semua masyarakat tua muda, besar kecil untuk mencanangkan Gerakan budaya Bersih dengan keramahan dimanapun kami berada, selalu diawali dengan senyum. Selama ini kami dan beberapa teman berkeliling pada wilayah KeLurahan, Kecamatan, arisan Rt Rw, sekolah dengan dibarengi rasa keiklasan mensosialisasikan penanganan sampah rumah tangga yaitu mengolah sampah menjadi kompos, dimulai dari diri sendiri, yaitu rumah tangganya masing-masing.

Dicanangkan tentang kebersihan lingkungan sekitar sekolah terhadap anak usia dini, diberikan bekal pengetahuan dari rumah serta sekolah, sehingga sampai nanti mereka akan terbiasa berperilaku bersih dan sehat. Namun demikian, saat kini sudah banyak sekolah-sekolah yang dibekali pengetahuan tentang kepedulian terhadap sampah dan lingkungan sekitar, terbukti banyak sekolah yang sudah mendapatkan Anugerah kebersihan dan kepeduliaan terhadap lingkungan yaitu Anugerah Adiwiyata.

Rasanya selama ini ketika berbenturan dengan para pelaku gagal sadar lingkungan, kami kurang memperhatikan keramahan terutama kurangnya senyum dikarenakan melihat ketidak adilan perlakuan manusia-manusia terhadap keberadaan fasilitas-fasilitas bumi yang sudah disediakan Oleh Sang Pencipta, mereka seenaknya merusak Sungai, Danau, Hutan, menghisap hasil alam sumber alam serta lainnya, dimana fasilitas tersebut bukan untuk digunakan oleh kehidupan satu dekade saja melainkan dibutuhkan oleh keturanan pada generasi yang panjang. Apalagi jika kami melihat masyarakat yang membakar sampah, rasanya sudah tidak dapat sama sekali tersenyum, melihat mereka benar-benar gagal paham, apa akibat asap yang dihaasilkan jika yang dibakar itu termasuk sampah limbah B3.

Mereka itu hanya mampu membebaskan sampah di lingkungan rumahnya namun dengan cara yang kurang terpuji serta tidak lumrah dengan membuang sampah dimana-mana sesuka-sukanya bisa dipinggir jalan, ditanah kosong/lahan tidur, disekitar pasar, pertokoan, Sungai, Danau Pantai, Muara dan masih berbagai bentuk tempat yang menjadi sasaran buang sampah tetapi sungguh tidak menyenangkan.dengan efek dan akibat menjadi rusaknya lingkungan sangat fatal, seperti bisa mengakibatkan perubahan cuaca, global warming, mencairnya es dikutub, berkembang biaknya suatu penyakit dengan adanya mutasi gen dari virus baru serta lainnya.

Memang menjadi gemes melihat begitu banyaknya sampah berserakan, padahal kalau dirunut, sampah itu siapa yang membuat? Ya kita semua manusia, besar kecil, tua muda, lelaki dan perempuanlah yang menjadi produsen sampah, pencetus adanya sampah. Tetapi kemudian mengapa kita semua cuci tangan dan yang terjadi adalah orang lain yang harus membersihkan, mengumpulkan sampah-sampah yang dibuat oleh orang lain. Dengan gerakan membersihkan sampah yang teronggok.

Sesuai anjuran atau ajakan dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dengan gebrakan “Gerakan Budaya Bersih dan Senyum [GBBS]” dapat digabung dalam mengolah sampahnya bersama masyarakat dari mana saja, tidak hanya yang berada ditepi pantai, maupun sekitar sungai tetapi semua dimana saja keberadaan masyarakat itu untuk kompak bergerak menyelesaikan sampah bersama-sama.

Bagaimana menyelesaikan sampah? Harus dimulai dari diri sendiri.

Mulai mengolah sendiri sampah-sampah yang ada dirumah tangga masing-masing, jangan sampai kita sudah mengajak kemana-mana mengolah sampah tetapi sampah rumah tangga kita sendiri masih berantakan. Caranya? Setiap saat sampah itu muncul, jangan biarkan menumpuk, segera saja diselesaikan atau diolah dengan cara yang mudah tidak memerlukan tenaga besar, karena setiap ada sampah langsung diolah, hasilnya lingkungan sendiri pun akan terasa lebih nyaman, bersih berseri atau menjadi hijau royo-royo.

Bagaimana caranya mengolah sampah sendiri dirumah?

Selama ini selalu didengang dengungkan kepada masyarakat agar memilah sampah Organikdan un-organik.Untuk dimasukkan kedalam wadah yang berbeda, tetapi masyarakat menjadi bingung setelah dipilah lalu akan diapakan sampah-sampah tersebut? Pada akhirnya para petugas kebersihan pengangkut sampah membaurkan kembali sampah-sampah yang sudah terpilah tersebut menjadi satu, berarti sia-sia saja bukan memilah sampah? Mungkin keuntungan kecil bagi pemulung dengan mudah mendapatkan sampah un-organik yang sudah terpilah tersebut. Tetapi sampah organik tetap akan membusuk.

Sampah Organik [sampah basah]sampah yang mudah busuk seperti daun tanaman, sayuran, buah-buahan sedangkan un-organik sampah plastik, pipa paralon dan benda kimia lainnya yang tidak dapat terurai dengan cepat sampai ratusan tahun baru bisa lapuk.

Cara mengolah sampah organik

  • Dengan metode Keranjang Takakura.
  • Dengan metode Komposter
  • Dengan memanfaatkan Lubang Resapan Biopori
  • Dengan menggunakan Rumah Kompos.
  • Dengan cara Pembakaran ramah lingkungan, metode Waster-Terminator pemusnah limbah.
  • Dengan Bank Sampah.

Kalau memang diantara tiga dapat dilrabkan dirumah, paling tidak sedikit banyak kita sudah ikut melestarikan alam yang kita tinggali dimana semua kebutuhan kita berada di alam ini, hingga menjadi jasadpun nantinya kita juga tetap akan membutuhkan tempat dibumi ini,dibantu oleh alam untuk menyempurnakan badan wadak manusia yang harus kembali kealam dan diurai oleh alam bumi tercinta ini. Kalau sadar akan hal itu lalu apa yang kita lakukan untuk berbalas budi pada alam?

oOo

Keranjang Takakura. Gambar Dok Pri
Keranjang Takakura. Gambar Dok Pri
Mengolah sampah dengan Metode Keranjang Takakura

Keuntungan Metode Keranjang Takakura :

  • Mudah
  • Murah
  • Tidak menimbulkan bau
  • Ramah Lingkungan
  • Menghasilkan Kompos bagi kebutuhan sendiri.

Keranjang Takakura hanya dapat digunakan untuk mengolah sampah organik terutama sampah dapur dari rumah tangga yang terdiri dari sayuran dan kulit buah. Kecuali kulit buah salak, membutuhkan waktu lama untuk mengurai. Sampah dapur inilah yang menjadi penyebab bau busuk dan mengundang lalat, disamping sampah hewani. Dengan populasi lalat yang bertambah banyak, maka sudah barang tentu akan menjadi sarang penyakit khususnya sakit perut, deare, typhusdan lainnya.

img-2868-57f4775884afbda70a980fab.jpg
img-2868-57f4775884afbda70a980fab.jpg
Dari pada sampah-sampah rumah tangga tersebut dibakar, asap yang ditimbulkan akan menyebarkan berbagai keadaan, misalnya :
  • Menambah kotornya udara
  • Udara menjadi pekat oleh kandungan bahan kimia yang ikut terbakar.
  • Sampah yang terbakar bukan hanya sampah organik saja tetapi berbagai jenis Termasuk plastik, PVC, karet dan limbah B3 lainnya.
  • Akan menyebabkan siapapun yang menghirupnya menjadi tidak nyaman dengan pernafasannya.
  • Menimbulkan zat Karcinogen memicu pencetusnya cel kanker.

Seharusnya kita semua menyadari lebih baik diolah secara mudah namun tidak menciptakan dosa dengan meracuni banyak manusia sehat yang menghirup udara kotor yang ditimbulkan dari membakar sampah-sampah tersebut.

oOo

img-0685-jpg-57f474ece122bd9d1b3f8b4e.jpg
img-0685-jpg-57f474ece122bd9d1b3f8b4e.jpg
Mengolah sampah dengan Metode Komposter.

Dengan cara Komposter untuk sampah organik yang berasal dari halaman seperti guguran dedaunan dari tanaman pepohonan dihalaman rumah, gulma dari tumbuhan liar yang berada dilingkungan rumah, sampah dapur dan lainnya yang organik.

Pengolahan sampah dengan cara komposter memerlukan alat bantu.pengurai berupa aktivator, seperti aktivator cair/ lindi, aktivator padat, seperti tepung dari bekatul yang sudah diolah dan kompos matang. Untuk mempercepat proses penguraian sampah menjadi kompos sebaiknya sampah dicacah terlebih dahulu dan dibero aktivatorsebelum dimasukkan kedalam wadah komposter. Selalu diaduk setiap 5 hari sekali, sekitar satu sampai dua bulan kompos sudah jadi.

oOo

membuat LRB. Gamb. Dok. Pri
membuat LRB. Gamb. Dok. Pri

Dengan metode Lubang Resapan Biopori

Pengertian dari Lubang resapan Biopori adalah Lubang yang dibuat dengan ukuran tertentu, nantinya dindingnya akan berpori secara otomatis setelah beberapa saat dan lubang sudah diisi dengan sampah organik, secara otomatis cacing-cacing dan binatang kecil lainnya akan menempati lubang tersebut, kemudian tugas para cacing yang akan melubangi dinding-dinding Lubang Resapan Biopori tersebut sehingga memudahkan air meresap kedalam tanah.

Resapan air yang ada didalam Lubang Biopori termasuk cepat meresap apabila Lubang tersebut dibuat secara sempurna sehingga membentuk pori-pori sesuai petunjuk aturan penemunya.Itulah sebabnya Lubang ini disebut Lubang Resapan Biopori.

Lubang Biopori selain untuk mencegah banjir dan menyimpan air kedalam permukaan air didalam tanah juga dapat untuk pengomposan. Tepat sekali untuk tempat sampah organik hewani, seperti kulit udang, bekas kepala ikan, bangkai tikus, bangkai ular dan lainnya yang dapat dimasukkan kedalam Lubang Biopori. Biasanya jika rumah dekat dengan sungai sampah hewani banyak dibuang disungai, terlihat dibeberapa jembatan, banyak segala macam bamgkai menyangkut disana, semakin saja mencemari sungai-sungai yang berakibat fatal.

Untuk itu sebaiknya yang rela menjadi relawan mengajak dan merangkul masyarakat yang tinggal disekitar sungai bagaimana mengelola sampahnya dengan hal-hal yang saya sampaikan diatas, terutama diajak untuk memiliki Lubang Resapan Biopori di halaman rumahnya masing-masing agar sampah hewani tidak dibuang di kali. Apalagi jika mau menanami tanaman yang bermanfaat untuk dapur disekitar kali, demikian itu akan menguntungkan pinggir kali yang tetap terjaga keindahannya dan manfaat tanamannya.

oOo

img-2327-57f28171337a616a11982c25.jpg
img-2327-57f28171337a616a11982c25.jpg

Mengolah sampah di Rumah Kompos.

untuk mengolah sampah secara besar-besaran skala kelurahan, Rumah Kompos adalah solusi terbaik dengan menggunakan mesin pencacah yang besar, serta tempat yang  luas untuk pekerjaan sistem permentasi sampah.

Agar dapat terurai secara cepat menjadi kompos, sampah-sampah tersebut dicacah terlebih dahulu dengan mesin pencacah sampah. Selanjutnya baru kemudian dipermentasi dengan aktivator cair dan lindi yang dapat dibuat sendiri. Sampai sekitar satu sampai dua bulan hasilnya dapat dipanen dan digunakan bagi ladang sayuran dan tanaman buah sangat membutuhkan keperluan kompos yang banyak tetapi murah.

Pengolahan sampah secara Rumah Kompos ini bagus dapat mengolah sampai satu Kelurahan. Dengan demikian kompasnya pun dapat dipergunakan untuk membangun pertanian, perkebunan masyarakat dan pertanian sayuran. Jika dijalankan secara kompak rukun bergotong royong dan ada kemauan bersama, niscaya semuanya akan berjalan secara indah bersih ijo royo-royo.

oOo

12342635-10201105770562318-9110045517091566031-n-57f2833743afbd6715eecb13.jpg
12342635-10201105770562318-9110045517091566031-n-57f2833743afbd6715eecb13.jpg
Dengan Metode Waster-Terminator pemusnah limbah atau Pembakaran Ramah Lingkungan

Pembakaran sampah dengan metode Waster ini ramah lingkungan, mengkondisikan sampah menjadi Zero Waste, dengan perolehan hasil yang maximal. Sisanya tinggal abu yang dapat digunakan untuk pupuk, menurut pak Haji Ibing [Jawara Lingkungan Kali Pesanggrahan yang memiliki metode Waste ini, abu tersebut mengandung NPK menyebabkan tanaman lekas berbunga.

Asap yang keluar dari pembakaran tersebut sudah dicuci kandungan timbalnya serta logam berat yang melekat pada asap. Pengolahan sampah semacam ini sudah mencapai skala Kecamatan, biasanya terdiri dari puluh kelurahan. Dengan cara ini hasilnya akhirnya Zero waste, dengan sisa abu yang dapat digunakan untuk pupuk, menurut Bang Haji Ibing Jawara lingkungan kali Pesanggrahan, yang memiliki metode Waste ini, abu tersebut mengandung NPK, menyebabkan tanaman lekas berbunga

Menurut saya Pengolahan sampah dengan sistem Pembakaran Metode Waster-Terminator pemusnah limbah ini termasuk sangat efektif, tidak menumbuhkan sampah-sampah perobahan baru karena sistem daur ulang, ini benar-benar Zero Waste.

oOo

Area Bank Sampah.Gamb.Gok Pri
Area Bank Sampah.Gamb.Gok Pri
Mengolah sampah dengan Bank Sampah.

Bank Sampah adalah kegiatan ekonomi mikro dengan obyeknya adalah Sampah organik dan sampah un-organik. Pada umumnya yang terjadi dan dijalankan masyarakat baru sampah un-organik, berupa plastik[kresek, gelas, botol, dan lainya], kardus bekas, koran bekas, besi dan masih banyak lagi semua sampah un-organik dapat ditampung sesuai kesepakatan pengelola Bank Sampah dan Pengepul berikut patokan harga perkilonya.

Bank Sampah hanya memiliki anggota sekitar lima orang

  • Ketua,
  • Bendahara
  • sekretaris
  • anggota

seperti susunan organisasi yang lainnya yang setiap anggotanya mempunyai tugas kerja masing-masing.bersama-sama mencari nasabah sebanyak-banyaknya, sehingga sampah di rumah-rumah warga bisa diatasi.

Pembayaran hasil penjualan sampah tidak langsung dibayarkan, dana nasabah diendapkan atau disimpan terlebih dahulu sesuai kesepakatan bersama anggota sampai berapa lama batas waktu dapat dicairkan. Hal ini juga ada hubungan langsung bagaimana kerjasama dengan pengepul, biasanya pada penimbangan berikutnya baru dibayarkan oleh pengepul.

Dengan adanya Bank Sampah banyak manfaatnya. Barang-barang plastik dapat didaur ulang menjadi pernak-pernik hiasan, tas, sandal bangku dan lainya.

oOo

img-3997-jpg-57f477c1ca23bd360a996f8f.jpg
img-3997-jpg-57f477c1ca23bd360a996f8f.jpg
img-4193-57f477e0e2afbd310a2b1660.jpg
img-4193-57f477e0e2afbd310a2b1660.jpg
img-4371-jpg-57f4786b1d23bdbe0b7472f3.jpg
img-4371-jpg-57f4786b1d23bdbe0b7472f3.jpg
12790900-10201365359651883-311553090946055009-n-57f4789fe2afbd7b0a2b165f.jpg
12790900-10201365359651883-311553090946055009-n-57f4789fe2afbd7b0a2b165f.jpg
Mengolah sampah dimulai dari diri sendiri dan keluarga, sampaikan pada generasi penerus kita  sejak dini.

Sejak tahun 2008 saya mulai aktif berkecimpung di Lingkungan, awalnya aktif pada penghijauan lingkungan, karena yang ditanam kebanyakan tanaman buah, Alhamdulillah pohon-pohon tersebut sudah banyak dinikmati oleh masyarakat karena buahnya dan hasil lainnya. Karena tanaman menimbulkan sampah maka saya tergerak untuk ikut giat mencerahkan bagaimana mengolah sampah rumah tangga. 

Ini sedikit cuplikan tentang gerak giat saya iklas berbagi bagaimana cara mengolah sampah kepada masyarakat.

Nah,sekarang kegiatan-kegiatan semacam ini tinggal menambah sedikit keramahan yang lebih diiringi dengan senyuman yang merangkul masyarakat, dengan senyum keramahan semoga semuanya menjadi suka mengolah sampah-sampahnya sendiri, setelah terbiasa mengolah sampah rumahnya sendiri, maka kepiawaiannya mengolah sampah akan ditularkan kepada masyarakat lainnya dengan organisasi ke rt an, kader-kader apa saja termasuk kader posyandu, kader lingkungan dan kader lain yang ada disekitar mereka tinggal.

Dengan demikian akan tercapai kiat gerakan bersih senyum dimana saja seperti pada toilet umum, akan terlihat bersih sumringah, taman, jalan serta tempat keramaian lainnya terutama di daerah perkampungan yang masih mandiri barangkali belum tersentuh oleh CSR dari pihak swasta..

Mari Semangatkan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum atas prakarsa Kemenko Maritim.

-Ngesti Setyo Moerni

Facebook https://facebook.com/ngestimurni

Twitter.https://twitter.com/ngstisetyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun