Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gerakan Budaya Bersih dan Senyum Dimulai dari Diri Sendiri

3 Oktober 2016   22:13 Diperbarui: 5 Oktober 2016   16:22 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan cara Komposter untuk sampah organik yang berasal dari halaman seperti guguran dedaunan dari tanaman pepohonan dihalaman rumah, gulma dari tumbuhan liar yang berada dilingkungan rumah, sampah dapur dan lainnya yang organik.

Pengolahan sampah dengan cara komposter memerlukan alat bantu.pengurai berupa aktivator, seperti aktivator cair/ lindi, aktivator padat, seperti tepung dari bekatul yang sudah diolah dan kompos matang. Untuk mempercepat proses penguraian sampah menjadi kompos sebaiknya sampah dicacah terlebih dahulu dan dibero aktivatorsebelum dimasukkan kedalam wadah komposter. Selalu diaduk setiap 5 hari sekali, sekitar satu sampai dua bulan kompos sudah jadi.

oOo

membuat LRB. Gamb. Dok. Pri
membuat LRB. Gamb. Dok. Pri

Dengan metode Lubang Resapan Biopori

Pengertian dari Lubang resapan Biopori adalah Lubang yang dibuat dengan ukuran tertentu, nantinya dindingnya akan berpori secara otomatis setelah beberapa saat dan lubang sudah diisi dengan sampah organik, secara otomatis cacing-cacing dan binatang kecil lainnya akan menempati lubang tersebut, kemudian tugas para cacing yang akan melubangi dinding-dinding Lubang Resapan Biopori tersebut sehingga memudahkan air meresap kedalam tanah.

Resapan air yang ada didalam Lubang Biopori termasuk cepat meresap apabila Lubang tersebut dibuat secara sempurna sehingga membentuk pori-pori sesuai petunjuk aturan penemunya.Itulah sebabnya Lubang ini disebut Lubang Resapan Biopori.

Lubang Biopori selain untuk mencegah banjir dan menyimpan air kedalam permukaan air didalam tanah juga dapat untuk pengomposan. Tepat sekali untuk tempat sampah organik hewani, seperti kulit udang, bekas kepala ikan, bangkai tikus, bangkai ular dan lainnya yang dapat dimasukkan kedalam Lubang Biopori. Biasanya jika rumah dekat dengan sungai sampah hewani banyak dibuang disungai, terlihat dibeberapa jembatan, banyak segala macam bamgkai menyangkut disana, semakin saja mencemari sungai-sungai yang berakibat fatal.

Untuk itu sebaiknya yang rela menjadi relawan mengajak dan merangkul masyarakat yang tinggal disekitar sungai bagaimana mengelola sampahnya dengan hal-hal yang saya sampaikan diatas, terutama diajak untuk memiliki Lubang Resapan Biopori di halaman rumahnya masing-masing agar sampah hewani tidak dibuang di kali. Apalagi jika mau menanami tanaman yang bermanfaat untuk dapur disekitar kali, demikian itu akan menguntungkan pinggir kali yang tetap terjaga keindahannya dan manfaat tanamannya.

oOo

img-2327-57f28171337a616a11982c25.jpg
img-2327-57f28171337a616a11982c25.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun