“Saya juga membuat system pengendalian debu yang ekonomis, efisien, sistematis dan terintregrasi” Katanya
Banyak pemikiran dan Inovasi yang diusungnya termasuk bagaimanna mekanisme konservasi air.
“Yang menjadi masalah di PT BA Tarahan ini adalah debu dan Polutan batubara yang polusinya kalau tidak ada air sampai menghentikan operasinya” katanya serius.
“Ingin pengelolaan Lingkungan ini dapat berjalan lancar tetapi butuh modal, maaf pada saat itu tidak ada pos untuk pendanaan pembibitan, saya gunakan uang hadiah lomba yang berjumlah sepuluh juta tersebut untuk pengadaan Pembibitan bambu”Urainya. Penulis setuju dalam hal tersebut karena begitulah jika kita ingin berbuat, harus mau menyediakan modal dari kantong sendiri.
“Selain itu saya juga memilih tanaman yang mudah hidup, cepat tumbuhnya dan tahan banting, daunnya berbulu tujuan saya untuk menskrap debu, pilihan justru kepada tanaman kersen” Jelasnya lebih lanjut.
“Sekarang ini Pohon bambu yang sudah tertanam di lingkungan PT BAT sejumlah sekitar 4000 batang” Imbuh Agus.
“saya melakukan Pliot project penanaman bambu dibibir dermaga sebanyak 8 jenis” Ujar Agus lugas.
Delapan jenis bambu tersebut antara lain,:
- Bambu Petung[Dendro calamus asper]
- Bambu Hitam[Gegantochloa A]
- Bambu Ampel[Bambusa vulgaris]
- Bambu sembilang[Dendro gegantheus Monro]
- Bambu Haur hejo/geulis[Bambusa tuldoides]
- Bambu Jepang[Thyrsostacys siamensis]
- Bambu panda kuning [Shyzosthachyum brachycladum]
- Bambu Bali[Gegantochoa after]
“Saya sedang membuat Proposal wacana konservasi lahan bekas galian tambang batubara dengan Kebun bambu yang produktif, mengajak stakeholder untuk ikut melebur didalamnya” sambung Agus.