Mohon tunggu...
Verry Daud
Verry Daud Mohon Tunggu... profesional -

menuang rasa menuju asa dalam karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beda! Dan Tidak Akan Pernah Sama!

27 Januari 2014   18:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Raishakah yang kamu maksud?'

"Ya."

"Iya benar. Raisha satu pesantren juga sekamar denganku di pesantren. Bagaimana kabar dia?"

"Sepertinya dia ndak ada bedanya dengan orang yang bukan dari pesantren."

"Maksudmu? "

"Ya seperti orang yang ndak punya ilmu dari pesantren."

Aku lihat bola mata jelinya membundar membelalak.

"Baju muslimahnya model-model. Hijabnya warna-warni, " aku melanjutkan.

"Walaupun kurang baik, itu bukan perkara yang diharamkan, " kilahnya, menanggapi uraianku. Seketika wajah seriusnya mengendur datar.

"Tapi celananya ketat, jilbabnya mini, sehingga kelihatan lekuk-lekuk payudaranya."

Kulihat matanya sendu, menyimpan sedih yang sangat. Bibir merah alaminya digigit. Hela nafasnya memanjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun