Mohon tunggu...
Ananda kelana kinanti pakpahan
Ananda kelana kinanti pakpahan Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang perempuan sederhana tapi tak sesederhana itu

Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Strategi Bisnis di Balik Posisi Gerai Indomaret dan Alfamart

4 Agustus 2022   08:41 Diperbarui: 4 Agustus 2022   14:53 8253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liputan6 di tahun 2014 menyajikan artikel yang mengutip Wiwiek Yusuf selaku marketing director PT Indomarco Prismatama pada saat itu beliau menilai Alfamart sengaja meniru strategi bisnis Indomaret, dia mengatakan, "kita sudah mulai berdiri dari 98 berjalannya waktu mulai 2000-an gerai, Mereka belajar dari kita. Sebagian karyawan kita masuk ke mereka, mereka targetnya sama, kita sudah survei tempat lalu mereka curi start. Kalau dibilang Mengganggu ya pasti namun positifnya kita berlomba-lomba untuk sama-sama memberikan pelayanan pada konsumen", Kata beliau meneruskan. 

Lokasi yang bersebelahan itu memaksa Indomaret dan Alfamart untuk melakukan strategi dan aksi diferensiasi yang bisa membuatnya lebih bernilai dimata pelanggan. 

Harapannya dengan begitu pelanggan akan memilih belanja di gerainya dibandingkan digerai pesaing yang ada disebelahnya, namun menariknya hukum hotelling berlaku lagi diferensiasi yang diupayakan oleh kedua gerai yang bersaing itu ternyata mudah memudar atau tidaknya tereduksi hingga minimum. 

Sebagai contoh ketika Indomaret hadir dengan konsep kopi Grab and Go dengan menghadirkan gerai point coffee di beberapa cabang untuk mengikuti perkembangan tren minum kopi di masyarakat Indonesia, Alfamart merespon dengan menawarkan kopi beanspot di gerai-gerai nya dan ketika Indomaret meluncurkan klikindomaret sebuah layanan one stop shopping online, Alfamart meluncurkan Alfacard, layanan online shopping miliknya. Diferensiasi yang diupayakan Indomaret jadi tereduksi secara signifikan dengan berjalannya waktu, keduanya akhirnya jadi sama aja 11-12. 

Namun demikian bukan berarti Alfamart selalu jadi pengekor, dari sisi teknologi sepertinya Alfamart maju satu langkah dengan memunculkan Alfamind yang merupakan sebuah aplikasi mobile yang memungkinkan siapa saja untuk menjadi owner Alfamart virtual Store hanya dengan menggunakan smartphone mereka.

Teknologi ini juga memudahkan pelanggan untuk dapat berbelanja dengan bantuan AlfaPin dengan mode augmented reality (AR). Kira-kira Indomaret juga akan mengikuti langkah ini enggak, ya? 

Ada satu hal lagi yang menarik menurut saya, baik Indomaret atau Alfamart menawarkan promosi diskon produk secara rutin untuk mengikat pelanggan berbelanja di gerainya dan nah menariknya adalah walaupun mereka bersaing dengan strategi promosi yang kerapkali sama, tetapi mereka tidak pernah memberikan diskon yang sama akan suatu produk yang sama di waktu yang sama. 

Jadi ketika produk A diskon di Indomaret Maka sangat jarang produk tersebut akan didiskon di Alfamart pada waktu yang bersamaan. Perilaku ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan ini tidak sedang berkompetisi tetapi mereka sedang melakukan market quality on dan Rich sharing dengan begitu mereka tidak terjebak pada perang harga yang pada akhirnya bisa merugikan kedua belah pihak. 

Pelajaran Penting

Ternyata ada yang kerap disampaikan para pebisnis ritel yaitu location, location, location masih relevan hingga hari ini, apalagi jika bisnis Anda offline retailer dan yang dijual barang-barang yang bersifat komunitas artinya barang yang Anda jual sama aja dengan barang yang dijual oleh pesaing anda, maka diferensiasi yang paling kuat yang bisa anda lakukan adalah memilih lokasi gerai. Carilah lokasi yang paling ramai yang posisinya paling dekat dengan pelanggan anda. 

Dalam dunia ritel online hal yang sama berlaku, para pedagang kerap kali lebih memilih berjualan di online marketplace dibandingkan membuat toko online sendiri, kenapa? Karena di marketplace pengunjungnya sudah ada, dan banyak lagi. Kalau buat toko online sendiri kan Anda harus berusaha keras untuk menarik calon pelanggan mengunjungi toko online anda, namun tentu saja semakin besar sebuah online marketplace maka semakin banyak pula pedagang yang jualan di sana, toko anda akan tenggelam diantara ratusan pilihan toko yang menjual barang yang sama. Terus apa yang harus anda lakukan? anda harus memastikan bahwa toko anda itu muncul di jalan utama yang paling ramai dalam sebuah website atau aplikasi. 

Jalan utama itu adalah halaman Home atau beranda dari sebuah online marketplace, caranya gimana? ya macam-macam bisa dengan membayar kepemilikan aplikasi supaya ditampilkan di depan atau itu program promo yang ada di marketplace atau jika dimungkinkan secara organik melakukan serangkaian aktivitas online yang memicu algoritma aplikasi untuk menampilkan toko anda di halaman muka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun