Toko A yang ada di timur ingin memperluas pangsa pasarnya di barat maka ia menggeser tokonya kearah barat sementara toko B yang ada di barat ini memperluas pangsa pasarnya di timur maka ia menggeser tokonya kearah Timur. Jika toko B enggak menggeser posisinya ke timur sementara toko A bergerak ke barat maka toko B akan terambil pangsa pasarnya.Â
Nah logika yang sama berlaku untuk toko a maka posisi yang paling aman bagi kedua toko adalah membuka gerainya bersebelahan pas di tengah-tengah panjang ruas jalan. Itulah kenapa gerai Indomaret dan Alfamart hampir selalu posisinya bersebelahan.Â
Ikuti yang Duluan
Mungkin anda berpikir kan bisa aja di sepanjang ruas jalan itu jumlah penduduk dan kemampuan daya belinya nggak seragam ada bagian jalan di padat penduduknya dan lebih tebal dompetnya, dengan begitu memposisikan lokasi gerai tepat ditengah panjang ruas jalan tidak selalu menjadi pilihan yang tepat.Â
Harusnya kan diposisikan pas di tengah-tengah bagian jalan yang pasarnya paling menjanjikan. Yap anda betul nah cara berpikir itu nyambung dengan alasan kedua, Kenapa kok Indomaret dan Alfamart hampir selalu posisinya berdekatan?Â
Begini, ketika sebuah pemegang hak franchise atau franchise sebutannya dari Indomaret atau Alfamart ingin membuka gerai di sebuah ruas jalan mereka melakukan riset pasar terlebih dahulu tujuannya ya untuk mencari posisi lokasi gerai yang paling strategis yang punya paling banyak dan dompetnya paling tebal. Setelah riset dan pengembangan panjang maka mereka pun menetapkan sebuah posisi di ruas jalan tersebut.Â
Nah franchise yg lain dari merek yang sama gak boleh membuka gerai yang sama di dekat lokasi tersebut tujuannya ya supaya gerai dari mereka yang sama tidak saling bersaing berebut pelanggan. Tapi itu kan tidak berlaku untuk franchise dari merek pesaingnya ketika Si pesaing ingin membuka gerai di jalan yang sama, dia punya dua pilihan melakukan riset pasar seperti yang dilakukan oleh si pemilik gerai yang sudah hadir lebih dulu di jalan itu atau posisikan aja gerainya di sebelah gerai yang sudah ada lebih dulu tadi.Â
Jika sih Pesaing melakukan riset kemungkinan besarnya akan mendapatkan hasil yang sama juga kok, jadi ngapain repot-repot melakukan riset kan pusingkan maka posisikan aja gerainya di samping gerai yang sudah ada, nggak keluar biaya nggak pake ribet, lagipula dengan begitu maka keputusan mereka akan sejalan dengan hukum hotelling.
Kalau menggunakan hasil riset perusahaan lain sebagai rujukan untuk mengambil keputusan terkait lokasi usaha sudah biasa dilakukan, misalnya aja nih Kalau anda ingin buka cabang toko di kota lain yang anda enggak familiar dengan kondisi penduduknya, di mana sebaiknya Anda memilih lokasi toko? gampang, lihat aja di mana letak ATM BCA di kota itu posisikan toko anda di dekat ATM itu. BCA sudah melakukan riset pasar ngapain juga Anda harus mengulanginya lagi.Â
Di beberapa negara para pengusaha menggunakan gerai Starbucks atau McDonald's sebagai rujukan, kedua perusahaan itu kan terkenal dengan kemampuannya menetapkan lokasi bisnis yang paling tepat, ada keuntungan lain yang diperoleh si pesaing ketika ia membuka gerai di sebelah gerai yang sudah ada lebih dulu.Â
Hubungannya adalah si pesaing tidak perlu susah payah membangun pasar dan permintaan di lokasi tersebut. Pemilik gerai yang sudah ada sebelumnya telah melakukannya jauh hari sebelum sih pesaing masuk, masyarakat di sekitar lokasi sudah diedukasi untuk belanja di lokasi tersebut. Nah si pesaing tinggal menikmati traffic yang sudah terbentuk.Â
Berebut Pelanggan
Nah sekarang masalahnya adalah kalau posisi Indomaret dan Alfamart selalu bersebelahan, Bagaimana dinamika persaingan mereka dalam merebut pelanggan tanpa adanya insentif yang diberikan untuk pelanggan, maka peluang mereka akan fifty-fifty. Faktor kedekatan lokasi Alfamart dan Indomart ini adalah praktik bisnis yang diakui kerap bikin pusing para petinggi perusahaan.Â