Namun, pentingnya juga terlihat dalam konteks teoritis. Emotional Prejudice ini gambaran netizen yang merasa jijik, kasihan karena melihat dan membaca capture yang di posting oleh Ira Nandha, merasa jijik karena banyak kata-kata yang tidak baik dan senonoh  sedangkan merasa kasihan karena netizen berfikir jika suami Ira adalah suami idaman tetapi malah sebaliknya justru menyakiti Ira. Lalu setelah melihat sebuah video Ira dan suami berbaikan serta klarifikasi, sebagian besar netizen merasa prihatin dan kecewa kenapa harus memilih untuk tetap melanjutkan hubungan setelah menyebarkan capture chat tersebut yang mengakibatkan suaminya mendapat sanksi sosial serta Ira sudah mendapat banyak dukungan untuk melepaskan suami yang dikatakan netizen tidak tahu diuntung.
Bias KognitifÂ
Bias kognitif adalah kecenderungan sistematis dalam cara manusia memproses informasi yang dapat mempengaruhi penilaian dan keputusan. Bias ini mempengaruhi persepsi publik terhadap kasus perselingkuhan Ira Nandha.
1. Bias Konfirmasi:Â
Orang cenderung mencari, mengingat, dan menginterpretasikan informasi yang sesuai dengan keyakinan atau stereotip mereka sebelumnya. Jika publik sudah memiliki pandangan negatif atau skeptis tentang Ira Nandha, mereka akan lebih mudah menerima informasi negatif tentang dirinya.
2. Bias Kesalahan Atribusi:Â
Kesalahan Atribusi Dasar: Publik cenderung mengaitkan tindakan perselingkuhan dengan karakter atau sifat internal Ira Nandha daripada mempertimbangkan faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi perilakunya.
Atribusi Defensive: Untuk melindungi diri dari perasaan rentan terhadap situasi serupa, orang cenderung menyalahkan pelaku dengan lebih keras, memproyeksikan pandangan moral mereka sendiri.
3. Bias Negativitas:Â
Informasi negatif cenderung mendapatkan perhatian lebih besar dibandingkan informasi positif. Kasus perselingkuhan yang penuh skandal lebih mudah menyebar di media sosial dan memicu respons emosional yang kuat dari publik.
Pengaruh Media Sosial