Mohon tunggu...
Kim Ikarose
Kim Ikarose Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ika Maya Rose, penulis aktif novel dan cerpen di berbagai platform menulis, selain itu hobby menggambar dan melukis. Suka membaca dalam kesendirian. Di luar kegiatan sebagai penulis., bekerja sebagai guru seni menggambar untuk anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bagaimana Aku Esok,,Jika Mama Tiada

22 Desember 2024   05:59 Diperbarui: 22 Desember 2024   05:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seandainya waktu bisa diputar ulang...

***

"Nara-san, presentasi Anda minggu lalu sangat mengesankan. Kami ingin menawarkan perpanjangan kontrak penelitian untuk dua tahun ke depan."

Aku menatap Prof. Tanaka yang duduk di hadapanku. Dua minggu sudah berlalu sejak aku kembali ke Jepang. Tawaran ini adalah kesempatan emas yang selama ini kuimpikan - kesempatan untuk melanjutkan riset sel punca yang sudah kukerjakan selama tiga tahun terakhir.

Dulu, aku pasti langsung menerima tawaran ini tanpa pikir panjang. Tapi sekarang...

"Maaf, Profesor. Saya sangat menghargai tawaran ini, tapi..." aku menarik napas dalam-dalam. "Saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia."

Prof. Tanaka terlihat terkejut. "Tapi penelitian Anda di sini sangat menjanjikan. Anda punya masa depan cerah di bidang ini."

"Saya tahu, dan saya sangat berterima kasih atas semua kesempatan yang telah diberikan. Tapi saya ingin melanjutkan penelitian ini di Indonesia. Negara saya butuh lebih banyak peneliti di bidang sel punca."

Aku tersenyum mengingat surat-surat Mama. "Dan ada seseorang yang mengajarkan saya bahwa mengejar passion tidak harus berarti mengorbankan hal-hal yang penting dalam hidup."

Sebulan kemudian, aku resmi bergabung dengan tim peneliti di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta. Gajinya memang tidak sebesar di Jepang, tapi setidaknya aku bisa pulang ke rumah setiap akhir pekan.

Rumah yang dulu kutinggalkan kini kuubah menjadi perpustakaan kecil untuk anak-anak di sekitar kompleks. Setiap Sabtu, aku mengajar kelas sains gratis di sana. Foto Mama kupajang besar di dinding utama, tersenyum hangat seolah ikut mengawasi anak-anak yang belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun