Mohon tunggu...
Hakimatus Zahroh
Hakimatus Zahroh Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Amaliyah Warga Nahdhiyyin Persrpektif Bid'ah Imam Syafi'i

25 Februari 2023   15:35 Diperbarui: 25 Februari 2023   15:34 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Menurut Imam Amir al-Shon'ani bid'ah adalah sesuatu yang dikerjakan tanpa mengikuti contoh yang sebelumnya. Maksudnya adalah sesuatu yang dikerjakan tanpa didahului pengakuan syara' melalui Alquran dan Sunnah. Ulama telah membaginya menjadi lima bagian:

 

  • Bid'ah wajib seperti menjaga ilmu-ilmu agama dengan membukukannya
  • Bid'ah sunnah seperti membangun madrasah-madrasah
  • Bid'ah mubah seperti berlebihan dalam mengumpulkan aneka makanan
  • Bid'ah haram
  • Bid'ah makruh. Keduanya (no. 4 & 5) sudah jelas contohnya.[9]

 

Dalam kitab Manaqib As--Syafi'i milik Al-Baihaqi, tercatat pandangan dari Imam Syafi'i yang lebih luas terkait pembagian bid'ah menjadi dua bagian. Pertama, bid'ah adalah sesuatu yang baru yang menyalahi Alquran atau Sunnah atau ijma', hal ini disebut bid'ah dlalalah. Kedua, bid'ah adalah sesuatu yang yang baru dalam kebaikan yang tidak menyalahi Alquran, Sunnah dan ijma', dan itu disebut dengan bid'ah yang tidak tercela.[10] 

 

Definisi di atas selaras dengan pandangan Imam Syafi'i yang termaktub dalam kitab Hilyatul Auliya milik Abu Na'im Al-Asbahani. Beliau
membagi bid'ah menjadi dua macam yaitu bid'ah yang terpuji dan bid'ah yang tercela. "...Bercerita kepada kami Harmalah bin Yahya ia berkata: aku mendengar Muhammad bin Idris As-Syafi'i berkata: bid'ah ada dua macam, bid'ah yang terpuji dan bid'ah yang tercela. Maka bid'ah yang selaras dengan sunnah maka itu terpuji, dan yang bertentangan dengan sunnah maka itu tercela".[11] 

 

Demikianlah pandangan Imam Syafi'i terkait bid'ah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bid'ah dalam pandangan Imam Syafi'i terbagi menjadi dua yakni bid'ah yang tercela (dlalalah) dan bid'ah yang tidak tercela (hasanah). Sehingga tidak semua hal baru yang dilakukan termasuk bid'ah sebagaimana pandangan para kaum Wahhabiyah yang memvonis semua bid'ah adalah sesat. 

 

  • Amaliyah Warga Nahdliyyin
  • Tahlilan 

Tahlilan merupakan suatu kegiatan yang dikemas dengan beberapa serangkaian pembacaaan ayat Alquran, kalimat-kalimat Thayyibah seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Kegiatan ini sudah menjadi ciri khas warga Nahdhiyyin yang dilakukan pada hari-hari tertentu pasca kematian mayyit seperti tujuh hari berturut-turut dari kematian seseorang, hari ke-40, ke-100, atau ke-1000 harinya. Tahlilan juga rutin dilakukan pada malam Jumat. Pahala dari bacaan-bacaan tersebut akan dihadiahkan untuk para arwah mayyit. Biasanya, setelah tahlilan keluarga mayyit akan menghidangkan makanan untuk dimakan atau dibawa pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun