Terlepas dari Rekayasa, Hoaks Covid-19 ataupun teori konspirasi, Sebagai orang yang memiliki fikiran sehat, jauhkan umpatan atau penyangkalan terhadap Pandemi. Virus ini ada dan nyata. Jangan mencela: Covad-Covid lah, atau Hoak lah.  Tidak ada salahnya kita melakukan 3 M, memakai masker, karena pun jika tidak ada Covid, banyak orang yang batuk pilek menyemburkan Virusnya. Minimal kita menghindari influenza. Menjaga Jarak, bukankah ini juga positif, bukankah manusia memiliki banyak Patogen penyebab berbagai sakit. Dan kita tidak bisa mengukur kualitas kebersihan dari tampilan saja. Bisa saja orang berpakaian rapi namun perilakunya jorok. Mencuci tangan sudah diajarkan sejak dahulu dari kita sekolah dasar. Mungkin dengan momen Pandemi ini kita dipaksa untuk menerapkan ajaran yang pernah kita lalui. Dalam jurnal kesehatan disebut, cuci tangan adalah salah satu cara jitu menghindari penyebaran Diare, kolera dan disentri penyebab banyak kematian didunia selain covid-19 sekarang ini. Â
Nah. Yang paling pas adalah, jika anda tidak percaya Covid-19 Itu terserah, tapi hargailah orang yang memiliki kehawatiran dan berharap untuk tidak terkena penyakit dari anda. Sebab, sehat adalah hak semua orang. Jangan anda saja yang boleh merasa sehat, dan orang lain tidak anda pedulikan. Â Lakukan selalu 3 M. ingat saat ini ada atau tiada Virus Covid-19, jika anda harus jatuh sakit dan perlu perawatan, jangan berharap anda nyaman dalam perawatan RS saat ini. Semua yang masuk rumah sakit akan diberlakukan Protokol Kesehatan oleh semua Nakes, dianggap memiliki potensi Covid-19. Â dianggap kemungkinan terpapar sangat tinggi sehingga ketat pemeriksaan selalu erat kaitan dengan Covid-19 maka dari itu tidak ada salah dan rugi mengikuti Protokol kesehatan, menjalankan 3 M serta berperilaku sehat sebagai wujud tanggungjawab kemanusiaan untuk sesama.
Terakhir ingin saya sampaikan, dari  tulisan ini. Dilingkungan Rukun Warga kami sudah total 31 orang terpapar Virus Covid-19, dan yang wafat karenanya 2 Orang. Sebelumnya kedua orang tersebut tidak menunjukan gejala, sampai akhirnya wafat. Yang lainnya sedang menjalani proses penyembuhan dan isloasi mandiri.  Jadi Virus Ini Nyata ada dan kematian warga kami bukanya rekayasa. Telah merenggut nyawa, dengan proses yang pasti, Believe it or not.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H