"Tapi meskipun nggak lama, Akang malah dapat tugas yang nggak ringan. Akang harus bikin daftar pesangon untuk nanti diajujan ke dia."
"Pesangon siapa Kang?" tanya Pepen.
Mendengar begitu Mira tak dapat menahan tawa.
"Pesangon siapa lagi kalau bukan pesangon kita semua?"
Pepen melirik ke Kusnadi. Yang dilirik santai saja terpejam sambil bersandar di kursi.
"Jadi ya Kang, PUBLIK berhenti?"
Zulkarnaen mengangguk.
Kusnadi yang awalnya merasa penat, matanya terbuka. Melirik ke Pepen.
"Gimana Kus?" kata Pepen merasa menemukan jalan.
"Akang sudah menyanggupi?" tanya Kusnadi ke Zulkarnaen.
"Menyanggupi apa?"