Abstrak
Kurikulum spiral Bruner adalah metode pengajaran yang memerlukan meninjau kembali tema pendidikan yang sama berulang-ulang sepanjang pendidikan siswa. Setiap kali pelajar mengunjungi kembali kurikulum, dia memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang subjek. Ini menawarkan keuntungan dari memperkuat informasi dari waktu ke waktu dan menginformasikan pembelajaran masa depan dengan pengetahuan yang ada.
Apa Itu Kurikulum Spiral, dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Kurikulum spiral adalah kurikulum yang meninjau kembali tema yang sama berulang kali sepanjang waktu. Ini kontras dengan pendekatan yang mengharuskan mempelajari sesuatu dan kemudian melanjutkan, terkadang tidak pernah kembali ke sana. Siswa mengkonsolidasikan informasi sebelumnya dalam ingatan mereka dan membangunnya dari waktu ke waktu ketika mereka mengunjungi kembali suatu topik lagi. Kurikulum spiral adalah kurikulum di mana topik, konsep, atau ide ditinjau kembali secara berulang sepanjang kursus. Kurikulum spiral lebih dari sekadar pengulangan pelajaran. Ini juga membutuhkan pendalaman, dengan setiap pertemuan dibangun di atas sebelumnya.
Tiga Prinsip Dasar
1. Cyclical: Sepanjang karir akademis mereka, siswa harus kembali ke topik yang sama beberapa kali.
2. Increasing Depth: Ketika seorang siswa mengunjungi kembali suatu topik, dia harus mempelajarinya pada tingkat yang lebih tinggi dan mengeksplorasi kompleksitas yang lebih besar.
3. Prior Knowledge: Ketika kembali ke suatu topik, pengetahuan siswa yang ada harus digunakan sehingga mereka dapat membangun di atas fondasi mereka daripada memulai dari awal.
Awal Pendekatan
Jerome Bruner, seorang ahli teori kognitif, merancang teknik pengajaran pada tahun 1960. Bruner merenungkan fakta bahwa banyak profesor menggunakan strategi ini tanpa menyadarinya. Bruner, di sisi lain, mendokumentasikan metode dan pentingnya bagi perancang kurikulum dan, akhirnya, pembelajaran siswa.
Dengan kata-katanya sendiri, inilah pengamatan Bruner: