Scaffolding
Scaffolding instruksional, sering dikenal sebagai "scaffolding Vygotsky" atau hanya "scaffolding," adalah pendekatan pengajaran yang membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka dengan berkolaborasi dengan seorang guru atau siswa yang lebih maju.
Premis di balik scaffolding instruksional adalah bahwa ketika siswa berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki lebih banyak variasi keterampilan dan pengetahuan daripada yang mereka miliki, mereka belajar lebih banyak daripada ketika mereka belajar sendiri. Guru-guru atau rekan-rekan "scaffolding" ini membantu pelajar dalam memperluas batas-batas belajarnya dan belajar lebih dari yang dia bisa sendiri.
Vygotsky mengusulkan scaffolding sebagai sarana membantu peserta didik dalam mencapai kemandirian. Untuk mencapai tujuan, siswa mengambil tindakan kecil yang dapat dicapai. Siswa dapat menarik hubungan antara topik dengan bekerja dengan instruktur yang berkualifikasi atau teman sekelas yang lebih berpengetahuan.
Peserta didik mempraktikkan aktivitas baru dengan dukungan sosial yang mengelilingi mereka saat mereka maju dalam zona perkembangan proksimal mereka dan mendapatkan kepercayaan diri. Belajar, menurut Vygotsky, terjadi melalui interaksi yang disengaja dan bermakna dengan orang lain.
Karya Vygotsky dibangkitkan kembali pada 1960-an oleh generasi baru psikolog perkembangan. Kata "scaffolding" diciptakan oleh Dr. Jerome Bruner, yang menghubungkannya dengan karya Vygotsky.
Dr. Bruner dan psikolog lainnya mulai meneliti penerapan ZPD di berbagai lingkungan pendidikan dan menemukan bahwa mendorong siswa untuk melakukan kegiatan yang paling menantang dalam ZPD mereka menghasilkan pembelajaran yang paling banyak.
Scaffolding masih dipelajari dan digunakan di sekolah-sekolah saat ini, dengan banyak penelitian saat ini berfokus pada bagaimana menggunakan scaffolding untuk meningkatkan efektivitas kelas (termasuk program online).
Vygotsky: Berpikir dan berbicara
Penelitian Vygotsky berfokus pada interaksi antara perkembangan bahasa dan proses kognitif. Dia berpikir bahwa anak-anak yang lebih muda menggunakan ucapan untuk berpikir 'dengan lantang', tetapi ketika mereka mengembangkan ide-ide mental dan kesadaran kognitif, mereka akhirnya membentuk 'ucapan batin' yang hening. Pidato batin, meskipun berasal dari bahasa lisan, berkembang sebagai konsep yang diinternalisasi dan merupakan bentuk yang lebih padat dari pidato biasa, menurut Vygotsky.
Apakah Anda pernah melakukan percakapan pribadi dengan diri sendiri? Mengapa? Ini kemungkinan besar terjadi ketika Anda mengalami kesulitan memecahkan masalah, mencoba mengingat sesuatu, atau merasa sangat kesal tentang suatu situasi. Anak-anak juga berbicara dengan diri mereka sendiri. Ini dipahami oleh Piaget sebagai Egocentric Speech, atau praktik yang dilakukan oleh seorang anak muda karena dia tidak dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.