Keempat, memudahkan bagi pelajar bahasa (penutur non -asli) dan pembelajar bahasa Indonesia karena daftar kosakata yang diperkaya akan meningkatkan kemahiran bahasa dan maknanya. Kelima, berkontribusi pada standardisasi bahasa Indonesia, yang penting untuk dokumentasi resmi, media, dan materi pendidikan.
Sumber Data KBBIÂ
Pengembangan KBBI Tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan. Penambahan data bukan hanya pada entri yang semula berjumlah 120-an ribu kini menjadi 200 ribu saja, namun juga bertambahnya makna entri. KBBI edisi I terbit tahun 1988 dengan jumlah entri hanya 62.000 dan saat ini sudah memasuki edisi ke VI.
Sumber data KBBI berasal dari bahasa daerah dan bahasa asing, antara lain kamus bahasa Simalungun - Indonesia, Kamus Wolio-Indonesia, Kamus Bahasa Suwawa - Indonesia, Kamus Bahasa Aceh - Indonesia, Kamus Bali - Indonesia, Kamus Dwi Bahasa : Bahasa Sentani - Bahasa Indonesia, dan Kamus Dwibahasa : Bahasa Tamer - Bahasa Indonesia.
Tim yang terlibat dalam pengembangan KBBI saat ini sudah melibatkan 165 editor, 46 redaktur, dan 15 validator. Demi pengembangan KBBI, saat ini Badan Bahasa juga bekerjasama dengan Oxford University Press dan Lexical Computing Limited, UK.
Membaca perkembangan teknologi yang begitu cepat dan sisi kepraktisan pengguna, saat ini Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra telah mendigitalkan 85 kamus bahasa daerah - Indonesia dan 35 kamus Indonesia versi cetak yang diterbitkan oleh Pusat/Badan Bahasa serta Balai/Kantor Bahasa untuk dimasukkan dalam satu aplikasi pangkalan data kamus.
Tiga Program Prioritas Badan BahasaÂ
Geografis Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya memiliki problematika tersendiri dalam proses pemerataan literasi masyarakat. Rendahnya literasi salah satunya disebabkan oleh kurangnya bahan bacaan anak-anak yang bermutu dan sesuai dengan usia mereka, jelas Kepala Pusbanglin, Imam Budi Utomo.
Mengingat bahwa literasi adalah pilar penting kecerdasan, maka sebagai bentuk dukungan, tahun 2024 pemerintah mengucurkan dana hingga ratusan milyar untuk mencetak, mendistribusikan, serta memanfaatkan bahan literasi.