Mohon tunggu...
Kiki Fajriani
Kiki Fajriani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

40 Tahun Band U2 dan Hal yang Bisa Diteladani

25 September 2016   12:21 Diperbarui: 26 September 2016   08:15 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: www.gamecrate.com

Di saat kebanyakan anak berusia empat belas tahun sedang sibuk bersekolah, bermain, membuat kenakalan di sekolah, atau bahkan masih bermanja-manja dengan orang tua, Larry Mullen Jr. memutuskan untuk membentuk sebuah band. Menjadi seorang drummer dan personil band adalah keinginginnya sejak belia, sehingga sang ayah, Larry Mullen Sr. menyarankannya untuk membuat iklan yang berisi ajakan untuk membentuk sebuah band. Ia mengikuti saran ayahnya, sampai akhirnya ia bisa mengumpulkan lima orang lain yang sama-sama ingin bermain musik sebagai personil band. Lima orang tersebut berusia tiga belas sampai enam belas tahun, dan dengan pengetahuan musik yang sangat minim. Bono tidak bisa bermain gitar, sehingga ia diberi posisi sebagai vokalis, tapi sayang suaranya pun dirasa tidak terlalu bagus saat itu. 

Adam Clayton yang terlihat paling keren ternyata juga tidak menunjukkan permainan bass yang mumpuni. Larry sendiripun sebenarnya juga tidak bisa dibilang sudah handal dalam bermain drum pada saat itu. Untungnya ada The Edge dan kakaknya yang sepertinya “agak” menjanjikan. Mereka sangat muda dan innocence.Yang penting sudah menjadi personil band, soal skill, nanti belajar dan berjuang sama-sama. Namun, bayangkan apa yang terjadi jika Larry terlalu takut untuk menempel iklan tersebut pada waktu itu, dan apa yang terjadi jika personil lain yang juga masih sangat amatir terlalu tidak percaya diri untuk bergabung dengan band Larry. Jawaban semua orang akan sama; tidak akan ada band legendaris bernama U2 saat ini.

Jangan mau menjadi kecil

“If we stay in small clubs, we’ll develop small minds, and then we’ll start making small musics.”  - Bono

Mereka memulai segalanya saat mereka masih benar-benar “kecil”. Satu-satunya hal besar yang mereka miliki saat itu adalah ambisi. Ambisi untuk terus menjadi lebih baik, dan akhirnya menjadi yang terbaik. Bagaimana bisa band yang dibentuk oleh sekelompok remaja  yang sangat amatiran, pada era dimana menjadi terkenal bukanlah segampang perkara yang biasa dilakukan vlogger Youtube dan selebriti Instagram, bisa dikenal di seluruh penjuru negaranya hanya dalam waktu empat tahun? Mungkin kutipan dari Bono di atas sudah cukup menjelaskan jawabannya.

Menjadi berbeda itu bukanlah masalah

U2 tidak ragu mengusung identitas sebagai band Christian rock, bahkan sampai sekarang. Ketika musisi rock pada umumnya identik dengan sex, drugs, women dan hal duniawi lainnya, U2 tidak malu untuk tetap memperlihatkan sisi relijius atau berkali-kali mengagungkan nama Tuhan mereka dalam lirik lagu, sehingga mereka sering diolok “the most serious” atau “the most boring rock band in the world”. Lalu ada perilisan album Zooropa dan Pop. Dua album eksperimen yang “sangat tidak U2”. Apa? “Sangat tidak U2”? Berarti Anda belum cukup mengenal U2. Memang apa masalah dari dua album tersebut? Sangat berbeda dari The Joshua Tree?

Some decicions are not welcomed

Some decisions are not welcomed, or aren't popular, but I'm not in a popularity contest, I am in a band.” – Larry Mullen Jr.

Selain Zooropa dan Pop, masih banyak keputusan lain yang terkesan kontroversial dari U2. Yang terbaru adalah perilisan album ke-13 mereka, Songs of Innocence pada tahun 2014 lalu. Mereka “membagikan” album mereka secara gratis kepada pengguna iPhone di seluruh dunia. Alhasil, mereka yang tidak suka U2 atau tidak menyukai aliran musik yang diusung U2 banyak yang protes, sekalipun album mereka dianggap sebagai album terbaik pada tahun itu oleh majalah Rolling Stone. Kutipan di atas adalah kalimat yang diucapkan oleh sang drummer ketika ditanya bagaimana pendapatnya mengenai hal tersebut. Tidak perlu disukai semua orang untuk menjadi diri sendiri.

Jangan pernah puas, jangan pernah berhenti belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun