Mohon tunggu...
Kidung Sableng
Kidung Sableng Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang biasa-\r\nbiasa saja, karena tidak memiliki sesuatu yang luar biasa.... dan masih belajar membiasakan diri agar terbiasa dengan segala hal diluar kebiasaan...\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waspada!

10 Desember 2010   03:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12919527962109490625

" Hidup senang dan masalah itu sama-sama cobaan nduk... jika kamu makan enak terasa nikmat dan lezat, maka makanlah masalah itu dengan nikmat dan lezat pula, dengan demikian fikiran kita akan lebih jernih dalam memecahkan masalah itu, karena bagaimanapun beratnya juga yang namanya masalah itu harus dihadapi dan diambil hikmahnya", jelas Ki Demang.

"Iya Pak... terima kasih nasehatnya", jawab anaknya sambil tersipu dan bahagia memiliki Bapak seperti Ki Demang Ambeyen.

"Yo wis sana Sholat dulu, mohon ampun sekalian berdoa minta petunjuk Allah SWT", saran Ki Demang kepada anaknya. Dan berakhir sudah obrolan siang itu dengan damai...

"Assalammu'alaikum... Ki Demang... Ki Demang..!", tiba-tiba terdengar suara lantang dari kejauhan yang sudah tidak asing lagi di telinga Ki Demang Ambeyen.

"Waduh arek iki maneh!!", Geram Ki Demang dalam hati dengan perasaan sebal dan sedikit waspada....

....................................

Cerita ini hanya Fiktif  belaka dan sangat dibuat-buat, bukan ditujukan untuk menasehati siapa saja selain diri saya sendiri. Bila ada persamaan nama pada tulisan  ini mohon maaf sebesar-besarnya karena memang saya sengaja... hehehehe....

Kidung Sableng sampaikan WASPADA! ...

...............................................................................................................................................................................

Kamus :

" Ojo ngono toh Pak " = "Jangan begitu dong Pak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun