Kerajaan wanita itu benar-benar seperti gugusan puing es. Tajam di sana-sini. Dingin dan runcing. Mataku memicing, mencari dan merasakan keberadaan Cortes. Auranya menguar, seolah mencari majikannya.
"Jangan jumawa! Kau tak pantas memilikinya!" Mata Elsa membeliak marah, tetapi justru menampakkan kecantikan tanpa cela.
"Oh, tidak ... tidak. Kau sepertinya belum mengerti juga. Cortes seolah mempunyai napas yang seirama denganku. Rasakan detak jantungku. Di sini, letakkan tanganmu di--"
"Jangan coba-coba mengelabuiku, Jack Sparrow. Hanya ada satu cara mengambil Cortes. Kau harus mengambil hatiku!"
"Ouw, itu terdengar sangat menarik, Nona Elsa,"-aku membungkuk-"apa bisa aku ambil hatimu sekarang?"
Bukan sebuah sambutan hangat yang aku terima, melainkan sabetan rambut Elsa. Terasa dingin di pipiku. Aku jatuh tersungkur pada lantai mengkilap, hingga pantulannya menampilkan wajah seorang Jack Sparrow yang tampan.
"Mas Jack!" Sun Go Kong menghambur. Rupanya ia mengkhawatirkanku.
"Wah, wah. Rupanya kau membawa sekutu, Jack. Seekor kera dan tidak setampan kau. Cerdas!" Elsa mendekat, bertepuk tangan, lalu mengamati wajahku.
Aku menangkap kilat Cortes. Di bawah anak tangga kelima dari bawah.
Aku berpura-pura kesulitan untuk bangkit. Merangkak pada dinginnya lantai es pun, akan aku lakukan demi Cortes. Perlahan, mulai bergeser mendekat ke arah tangga. Sun Go Kong sepertinya memahami usahaku ini.
"Kesulitan untuk bangkit, Jack? Hanya satu sabetan saja, dan kau tak bisa bangun?" Suara Elsa membahana, memenuhi rongga-rongga bangunan bening itu. Sepatu berhak runcingnya menimbulkan suara detak tak biasa.