Mohon tunggu...
Nyi Ismayawati
Nyi Ismayawati Mohon Tunggu... Buruh - Urip sakmadya

Ngupaya upa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Geguritan] Gerimis

11 November 2020   12:39 Diperbarui: 11 November 2020   12:40 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak kusangka tak terduga hembusan angin semakin membawa suasana suram.

Rintik hujan gerimis yang semakin lebat mengajakku kembali gubuk untuk menyalakan perapian untuk menghangatkan diri sambil membakar jagung.

Hanya itu yang dapat kulakukan di tepi hutan.

Namun lebih baik daripada duduk jongkok termenung di emperan toko kala kehujanan di kota.

Tanpa teman membuat hati merana.

Beda di tepi hutan sendiri yang hanya kuatir datangnya harimau.

Dingin. Foto sendiri.
Dingin. Foto sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun