Mohon tunggu...
Khusnul Khatimah dan adil
Khusnul Khatimah dan adil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Financial Distress pada Perusahaan Agribisnis di Bursa Efek Indonesia

17 Januari 2023   11:32 Diperbarui: 17 Januari 2023   11:39 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Pada paragraf pertama, penulis menulis tentang peran sektor agribisnis. “Indonesia dikenal sebagai negara agraris dimana sektor agribisnis mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor agribisnis berperan sebagai penyedia bahan pangan dan bahan baku industri serta berkontribusi menghasilkan devisa negara”.

Pada paragraf-paragraf selanjutnya penulis juga membahas tentang Krisis keuangan global yang terjadi berdampak negatif pada sektor agribisnis di Indonesia karena mengakibatkan permintaan global dan harga harga komoditas cenderung melemah. Selain itu, perekonomian Indonesia cenderung mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir.

Kondisi perekonomian yang melemah dan krisis global yang terjadi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan agribisnis. Ketika perusahaan mengalami banyak hambatan maka lambat laun perusahaan tersebut akan berada pada kondisi financial distress, yaitu kondisi dimana perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi kewajibannya.

Financial distress dapat diukur dengan menggunakan debt service coverage ratio (DSCR). Rasio ini menggambarkan seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan dana untuk memenuhi kewajibannya. financial distress menggunakan EBITDA to total asset dan model yang digunakan menunjukan bahwa rasio ini berdampak negatif terhadap financial distress.Apabila perusahaan memiliki nilai EBITDA to total asset yang kecil, perusahaan sudah tentu dalam kondisi financial distress karena tidak mempunyai kemampuan untuk membayar biaya overhead.

Peneliti juga menjelaskan bahwa, penelitian mengenai financial distress telah banyak dilakukan di berbagai negara termasuk di Indonesia, namun hasil yang ditunjukkan berbeda-beda tergantung dengan sektor yang dijadikan objek penelitian. Selain itu, masih jarang ditemukan analisis financial distress terhadap perusahaan agribisnis di Indonesia.

Hipotesis

Hipotesis yang di ajukan oleh penulis dalam penelitiannya ada 5 yaitu  sebagai berikut:

  • H1 : DAR berpengaruh negatif signifikan terhadap DSCR
  • H2 : EBITDA/TA berpengaruh positif signifikan terhadap DSCR
  • H3 : ROE berpengaruh positif signifikan terhadap DSCR
  • H4 : TATO berpengaruh positif signifikan terhadap DSCR
  • H5 : WC/TA berpengaruh positif signifikan terhadap DSCR.

Metode Penelitian

Penulis menggunakan beberapa metode penelitian di dalam penelitiannya. Seperti, metode penelitian dengan memilih jenis dan sumber data Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari BEI melalui website www.idx.co.id. Perusahaan yang diteliti pada penelitian ini adalah sektor pertanian (agriculture). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel sebagai berikut:

- Perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di BEI dan tidak delisting selama periode 2010- 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun