10. Bijak menggunakan peralatan elektronik. Sebagai upaya penghematan energi dengan mengoptimalkan penggunaan lampu dan perangkat elektronik.
11. Mengurangi penggunaan kemasan plastik, kertas, dan styrofoam. Membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai di alam. Maka, hindari botol minum kemasan plastik sekali pakai. Sehingga saat bepergian bisa membawa botol minum sendiri dari rumah.
*****
Oleh sebab bahan bakar fosil terbentuk dalam waktu jutaan tahun lamanya, maka pemanfaatannya pun harus dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab.
Dalam upaya mengatasi krisis iklim serta reduksi jejak karbon diperlukan kesadaran manusia akan pentingnya menjaga keseimbangan alam demi menyelamatkan kehidupan. Mengingat jejak karbon juga berakibat pada pencemaran lingkungan tanah dan air selain debu, asap rokok, dan asap pembakaran sampah.
Turut serta melibatkan peran perempuan dalam mewujudkan energi terbarukan yang tidak bergantung pada bahan bakar fosil. Karena pemanfaatannya bukan sekadar untuk memenuhi keperluan pribadi, akan tetapi juga untuk kelangsungan hidup manusia. Disamping itu, untuk menjamin kesehatan keluarga serta kesejahteraan kolektif dalam lingkungan bermasyarakat.
Tiga puluh enam tahun lagi menuju 2060, atau bahkan lebih awal untuk bersama merealisasikan emisi nol bersih. Dimulai dari lingkup terkecil misalnya dari level rumah tangga yang berdampak pada perubahan besar.
Partisipasi publik juga memegang peranan penting sebagai elemen kunci dalam transisi energi yang adil di Indonesia. Kerja sama kolaboratif dan inklusif berupa aksi-aksi nyata dapat menghasilkan manfaat bagi kehidupan umat manusia.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H