Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Peran Orangtua Suportif terhadap Eksplorasi Identitas Diri bagi Remaja

26 Mei 2024   01:11 Diperbarui: 26 Mei 2024   12:07 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak unjuk bakat depan orangtua. (Dok RichLegg via grid.id)

Eksplorasi identitas diri bagi remaja penuh dengan tantangan. Maka, disinilah orang tua berperan untuk menciptakan iklim keluarga yang sehat, berfokus pada interaksi sosio-emosional antar anggota keluarga. Mengajarkan cara menangani sesuatu sehingga terbentuk karakter remaja yang realistis dan stabil.

Orang tua wajib mewaspadai apabila anak mengalami penurunan prestasi akademik, berkurangnya minat terhadap sekolah, interaksi dengan guru dan teman. Remaja sebagai pelajar sedang ada di fase rasa kecewa akibat kegagalan atau ketidakberhasilan dalam mencapai cita-cita (impian atau prestasi) yang berujung frustrasi.

Saat anak berada di titik terendah sekalipun, orang tua diharapkan bisa hadir menjadi pelipur lara sang anak agar bisa bangkit kembali. Berikan empati ketika anak mengalami krisis emosional serta berikan dukungan secara tepat.

Ilustrasi seorang ibu berempati terhadap anaknya yang sedang bersedih | Sumber : iStockphoto via aceh.voi.id.
Ilustrasi seorang ibu berempati terhadap anaknya yang sedang bersedih | Sumber : iStockphoto via aceh.voi.id.

Bentuk Dukungan Orang Tua

Adapun bentuk dukungan orang tua terhadap anak yang sedang eksplorasi identitas dirinya, antara lain:

1. Menciptakan komunikasi yang baik.

Ada kalanya orang tua kurang setuju dengan pilihan anak. Oleh sebab itu, melalui komunikasi baik misalnya berupa diskusi dan terbuka pada setiap pendapat dapat menjembatani untuk memperoleh keputusan final yang terbaik.

Berbicara dari hati ke hati, menjabarkan segala hal, sehingga diperoleh titik temu bentuk support seperti apa yang anak inginkan dan orang tua harapkan.

Jika tidak dikomunikasikan, bagaimana orang tua tahu apa yang ada dalam pikiran anak.

Maka, selalu siapkan ruang untuk mendengar baik orang tua maupun anak. Jika sudah terbiasa saling menghargai, maka orang tua dan anak akan selalu berusaha untuk saling membahagiakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun