5. Mengapresiasi kemampuan anak.
Orangtua bisa memberikan apresiasi berupa pujian atau reward (hadiah) atas capaian anak setelah berhasil menuntaskan atau menyelesaikan tugas atau aktivitas positif lainnya.
Dengan harapan agar anak merasa puas dengan "kinerjanya" sehingga pada waktu-waktu berikutnya anak terbiasa berkonsentrasi penuh atas hal-hal yang sedang ia lakukan.
*****
Setiap orangtua mendambakan memiliki anak yang sehat, ceria, aktif, cerdas, dan berperilaku baik. Maka, dalam rentang usia prasekolah tersebut anak membutuhkan "fasilitator terbaik" yang mendukung tumbuh kembang optimalnya.
Terlebih, di usia tersebut merupakan jembatan penghubung anak menuju usia sekolah. Oleh sebab itu, pentingnya menjaga fokus dan konsentrasi agar tidak ada "drama" lagi atau meminimalisirnya sejak dini.
Strategi menjaga fokus dan konsentrasi pada anak usia prasekolah dapat dilakukan oleh para orangtua dengan konsisten, terjadwal, rutin, dan teratur. Usaha tidak akan mengkhianati proses. Maka, perhatikan secara saksama perkembangan dan hasil yang akan dirasakan anak-anak kita setelahnya.
Namun, apabila orangtua masih saja mendapati anak mengalami gangguan belajar dalam rentang waktu yang cukup lama dan tidak ada perubahan, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak, psikolog, atau ke klinik tumbuh kembang anak. Agar anak mendapatkan penanganan yang terbaik.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H