Di samping itu, agar ilmu yang diperoleh anak dalam kegiatan bermain dan belajar dapat dinikmati, diserap, dan dipahami dengan baik.
Hal demikian bisa juga ditemukan pada kondisi anak di dalam kelas (PG atau TK) maupun ketika bersama orangtua. Karena kadangkala orangtua merasa "kecewa" dengan anak dengan kesaksian sendiri maupun dari laporan guru di sekolah.
Kedua, pahami penyebabnya. Barangkali anak merasa stres atau ada trauma, masih adaptasi dengan lingkungan, tidak mengerti materi, hingga bahkan karena waktu tidur yang kurang.
Sebaiknya orangtua segera mencari jalan keluar (solusi) melalui evaluasi aktivitas harian anak. Dengan demikian orangtua bisa menentukan langkah atau strategi apa yang efektif untuk mengatasi persoalan tersebut khususnya yang berkaitan dengan fokus dan konsentrasi pada anak.
Strategi Menjaga Fokus dan Konsentrasi Anak
Adapun beberapa strategi menjaga fokus dan konsentrasi pada anak usia prasekolah, antara lain :
1. Mengatur waktu tidur, belajar, dan bermain.
Menetapkan waktu tidur dan bangun pagi, serta anak melakukannya secara konsisten dapat memengaruhi tingkat fokus dan konsentrasinya yang lebih baik. Tentunya dengan kualitas tidur yang baik pula. Ditunjang dengan meniadakan televisi di kamar tidur, meredupkan lampu kamar, dan berdoa sebelum tidur.
Begitu pula pada waktu belajar yang dilakukan dengan durasi pendek namun rutin dapat meminimalisir rasa bosan pada anak.
Pada saat belajar atau bermain, upayakan orangtua memberikan instruksi kepada anak dengan jelas, sederhana, dan bahasa yang mudah dipahami. Dengan demikian anak akan mudah mengerti dan bisa fokus pada apa yang ia kerjakan.
2. Menjauhkan dari segala hal yang mengganggu konsentrasi.