Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Strategi Menjaga Fokus dan Konsentrasi pada Anak Usia Prasekolah

19 Mei 2024   22:58 Diperbarui: 20 Mei 2024   03:06 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak laki-laki yang sedang fokus belajar. (Freepik.com)

Pada rentang usia prasekolah, mayoritas anak ada yang sudah bersekolah pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) meliputi Kelompok Bermain atau PG, TK, dan sejenisnya.

Pada usia prasekolah, anak mulai mengembangkan rasa ingin tahunya dan mampu berkomunikasi lebih baik. Melalui permainan, anak dapat belajar dan mengembangkan hubungannya dalam interaksi sosial.

Periode usia prasekolah membantu mempersiapkan anak untuk "sukses" di sebuah sekolah. Tentunya ditunjang dengan berbagai hal yang menunjang kesiapannya masuk SD misalnya. Karena ia kelak akan menghadapi setumpuk buku-buku, dimana buku pertama yang akan dibaca adalah buku-buku pelajaran.

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kunci pentingnya melatih fokus dan konsentrasi pada anak usia prasekolah. Agar anak terbiasa melakukan segala sesuatu dengan penuh kesadaran dan terkoneksi dengan baik.

Tanda-tanda Masalah Fokus dan Konsentrasi pada Anak

Berkaitan dengan fokus dan konsentrasi pada anak, anak usia balita memiliki rentang atensi atau perhatian yang belum terlalu panjang. Dikutip dari laman halodoc.com, rentang kemampuan konsentrasi ideal anak usia 2 tahun adalah 4 hingga 6 menit, usia 4 tahun adalah 8 hingga 12 menit, dan usia 6 tahun adalah 12 hingga 18 menit.

Dalam kegiatan bermain pun anak membutuhkan kemampuan fokus yang tinggi agar bisa mengarah pada satu objek tertentu dengan sepenuhnya tanpa jeda. Demikian pula, anak juga harus dilatih untuk berkonsentrasi agar bisa mengatasi dan memecahkan suatu persoalan yang ia temui baik saat bermain maupun mengerjakan tugas.

Adapun beberapa tanda masalah atau gangguan fokus dan konsentrasi pada anak, diantaranya (1) cepat bosan, (2) sering beralih dari satu mainan ke mainan lain, (3) sulit duduk tenang, (4) mudah teralihkan perhatiannya (mudah terdistraksi), (5) sulit tuntas melakukan suatu tugas, (6) terlihat seolah tidak mendengar saat diajak bicara, dan sebagainya.

Ilustrasi seorang anak merasa penat ketika belajar | Sumber : rspondokindah.co.id.
Ilustrasi seorang anak merasa penat ketika belajar | Sumber : rspondokindah.co.id.

Jika kita dapati anak mengalami beberapa tanda tersebut di atas atau kondisi gangguan belajar, maka:

Pertama, redam kekesalan orangtua. Jika orangtua sudah terlanjur memarahi anak, maka pada situasi yang sudah tenang sebaiknya segera meminta maaf kepada anak. Hal demikian agar anak tidak memiliki luka batin pasca dimarahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun