Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Tips Orangtua Menghadapi Balita yang Suka Memukul

28 Februari 2024   16:52 Diperbarui: 1 Maret 2024   11:35 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula jika anak suka memukul karena akibat dari adiksi pada gawai, maka sapih gawai merupakan solusi yang tepat.

4. Menasihati anak melalui validasi perasaan

Saat anak sudah dalam kondisi tenang, validasi perasaan anak melalui beberapa pertanyaan dan pernyataan yang bisa menguak maksud dan keinginannya. Sesekali menguji anak untuk memukul dirinya sendiri atau orangtuanya agar ia merasakan dan mengerti bahwa perbuatan memukul itu menyebabkan rasa sakit bahkan meninggalkan bekas luka. Biarkan sejenak anak memahami apa yang barusan dia alami.

Validasi pula rasa sayang anak terhadap orangtua dan teman-temannya. Agar anak mengerti bahwa rasa sayang tidak diwujudkan dalam tindakan memukul. Tegaskan dan tekankan bahwa tindakan memukul adalah perilaku tidak baik.

Sampaikan nasihat orangtua menggunakan bahasa yang paling sederhana yang mudah dipahami oleh anak sesuai dengan usianya.

5. Mengajarkan anak meminta maaf

Sebagai upaya tidak terulang kembali serta anak benar-benar menyesali perbuatannya, maka orangtua sebaiknya mengajarkan anak belajar meminta maaf dengan tulus.

Leburkan kekesalan anak melalui tindakan meminta maaf secara serius. Sebagai contoh, gendong, gandeng, atau antarkan anak kepada temannya yang menangis karena dipukul untuk meminta maaf kepadanya dengan tulus.

*****

Sebuah kesalahan besar bagi orangtua yang menganggap perilaku suka memukul anaknya sebagai suatu hal yang lumrah. Tindakan memukul akan dianggap "wajar" bila dilakukan satu kali. 

Namun, jika frekuensi, intensitas, serta waktu yang relatif lama apabila dibiarkan akan membentuk perilaku agresif pada anak. Inilah persoalan yang sebaiknya segera diselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun