Oleh karena anak belum mengerti sepenuhnya konsekuensi yang akan ia terima jika memukul, maka tugas orangtua adalah meluruskan tindakan anak melalui sikap yang bijak.
Berikut penulis sampaikan 5 tips bijak bagi orangtua menghadapi anak balita yang suka memukul.
1. Menenangkan diri
Sebelum menentukan langkah selanjutnya, sebaiknya orangtua dalam kondisi pikiran dan hati yang tenang. Agar setiap ucapan dan tindakan berdasarkan pada upaya perbaikan yang logis, bukan karena dorongan emosional semata. Tidak lantas terpancing emosi manakala anak melakukan tindakan tidak menyenangkan.
2. Memberi peringatan kepada anak
Peringatan pertama, berupa teguran verbal kepada anak. Orangtua mengingatkan anak selama bermain bersama temannya atau bahkan selama di sekolah (misalnya PAUD) untuk menjaga sikap sopan santun terhadap guru beserta teman-temannya.
Peringatan kedua, apabila anak masih saja "suka memukul" maka mengingatkan melalui teguran dan tindakan berupa melerai dan menenangkan diri anak. Memisahkan anak balita Anda dari teman-temannya atau seseorang yang dia pukul.
Peringatan ketiga, jika masih berulang kembali di sesi atau waktu berikutnya maka beri tahu konsekuensinya.
Ada kalanya anak belajar melalui apa yang dia alami sendiri seperti misalnya saat dia memukul temannya dan temannya balik memukul, maka anak akan belajar sebab-akibat dari suatu tindakan. Tentunya pada bagian ini senantiasa dalam pantauan orangtua atau pengasuh agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3. "Menyingkirkan" pemicu dan pencetus
Misalnya menyimpan mainan yang anak lempar atau pukulkan terhadap temannya. Orangtua dapat mengalihkan perhatian anak agar sejenak "melupakan" tindakan suka memukulnya dengan menggantinya melalui aktivitas lain.