Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ide Anies Baswedan Bangun Daycare, Dukungan bagi Ibu Bekerja?

11 Februari 2024   16:49 Diperbarui: 11 Februari 2024   18:12 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara "Desak Anies" | amp.suara.com

Pada mulanya daycare di Indonesia sempat kurang dilirik oleh para orang tua dengan alasan tertentu. Kuantitasnya pun masih terbatas. Lama-kelamaan karena perkembangan dan tuntutan zaman tentunya, para orang tua mulai menaruh ketertarikan pada daycare karena beberapa alasan.

Hal demikian pun menarik perhatian Anies, apalagi dahulu sudah pernah membangun daycare di lingkungan kementerian pada saat Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan.

Pada masa kini, ibu-ibu bekerja yang didominasi oleh ibu milenial dan ibu generasi z, ibu bekerja dari rumah pun sudah hal yang lumrah dan banyak dijumpai. Saking harus fokus dan konsentrasi, hal tersebut pula menuntut para ibu untuk sejenak mengondisikan anaknya dengan berbagai cara. Jika budget mencukupi, maka ada yang menitipkan bahkan sekaligus menyekolahkan anaknya di daycare yang ada fasilitas pendidikan juga.

Fasilitas daycare tidak bisa dihindari pada masyarakat modern, karena sebagian besar seorang ibu saat ini juga bekerja. Kerap dipilih oleh orang tua yang bekerja dan tidak memiliki asisten rumah tangga.

Yang menjadi kelebihan daycare selama ini adalah anak lebih aman karena pengasuh dan perawat semua sudah terlatih, terampil, dan usia produktif. Selain itu, anak mudah beradaptasi, bersosialisasi, lebih aktif, cenderung tidak kenal gadget.

Sedangkan kelemahan daycare selama ini adalah anak mudah sakit karena rentan tertular dengan teman yang sedang sakit.

Mengasah, mengasih, dan mengasuh

Mengasah diri untuk belajar ilmu tentang pengasuhan, mengasih anak untuk senantiasa aman dan nyaman, serta mengasuh anak dengan penuh cinta. Ketiga komponen tersebut menjadi prioritas untuk memenuhi hak dan kewajiban baik daycare maupun orang tua kepada anak. Yang perlu ditekankan lagi, bahwa daycare bukan pengganti orang tua, namun keberadaannya untuk membantu.

Anak adalah anugerah sekaligus amanah, maka jaga dan jadikan prioritas utama. Mengingat kualitas pengasuhan orang tua merupakan faktor kunci perkembangan anak, maka diperlukan komitmen menjadi orang tua yang baik, mengawasi perkembangan anak, dan memilih daycare yang baik pula.

Jika Anies menyampaikan bahwa sudah selayaknya setiap kantor di Indonesia membuat daycare untuk mendukung para perempuan pekerja, maka ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian. Mengingat daycare bukan sekadar tempat penitipan anak namun juga dibutuhkan pendekatan kontekstual agar tujuan tercapai.

Pertama, penerapan daycare dilaksanakan oleh semua kantor swasta maupun pemerintah. Perlu diingat kembali bahwa tidak semua perusahaan bisa menjalankannya karena ketidakmampuan dari segi sumber daya manusia, keterbatasan anggaran,  maupun lokasi yang tidak memadai. Bisa saja dilakukan oleh beberapa perusahaan yang menengah ke atas, sedangkan menengah ke bawah harus penuh pertimbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun