Kodrat perempuan terkait dengan sistem reproduksi yaitu haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Hal ini yang tidak bisa dialihkan kepada pihak laki-laki. Maka, saat perempuan pekerja mempunyai anak, tanggung jawab bertambah hingga seringkali tanggung jawab ini pun berbenturan dengan tanggung jawab pekerjaan.
Ketika akan kembali bekerja, tanpa adanya regulasi atau intervensi dari pemerintah, ibu akan berpikir anak akan diurus oleh siapa. Jika ingin resign untuk mengurus sendiri anak, atas keputusan ayah dan ibu berarti itu baik.
Namun, jika harus resign padahal masih ingin bekerja karena karier baik atau karena situasi dan kondisi tertentu yang masih butuh topangan ekonomi untuk mengurus anak, maka tepat jika negara datang untuk berperan dengan adanya daycare.
Sejarah singkat Daycare
Dilansir dari laman historia.id, sejarah TPA berakar di Perancis pada 1840-an. Pada masa itu banyak anak balita meninggal dan tumbuh telantar lantaran tidak terawat dengan baik oleh orang tua.
Terjadi pula peningkatan jumlah perempuan pekerja pabrik pada pertengahan abad ke-19. Kemudian, sekelompok perempuan perawat di Perancis berupaya mengubah kondisi miris tersebut.
Para orang tua bukan tidak ingin merawat dan membesarkan anak balita mereka. Mereka terhimpit kemiskinan akut di kota. Upah bekerja seorang ayah tidak cukup untuk menyambung hidup satu keluarga. Dengan demikian, ibu turut bekerja agar kebutuhan keluarga tercukupi dan keberlangsungan hidup terpenuhi.
Namun, kedilemaan pun terjadi mana kala mereka juga harus meninggalkan anak-anak untuk bekerja. Para orang tua mencari solusi bagaimana cara meninggalkan anak balita di rumah tanpa membuat mereka telantar.
Maka bertemulah prakarsa para perawat dengan kebutuhan orang tua terhadap keberlangsungan tumbuh kembang anak balita mereka pada sebuah tempat bernama crches. Kemudian konsep crches berkembang ke kota-kota industri lain di Eropa. Di mana kelas pekerja berpijak, di situ pula lahan tumbuh crches.
Eksistensi Daycare masa kini
Begitu pula di Indonesia, perempuan turut andil dalam menggerakkan roda perekonomian negera. Berbagai lowongan pekerjaan dengan beragam posisi pun tersedia untuk para perempuan.