Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Frugal Living dalam Perspektif Pemenuhan Asupan Gizi Keluarga

29 Januari 2024   18:18 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:47 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi food prep | sumber : Youtube Teri Rara Dini

"Jangan sampai frugal living bikin anakmu stunting!," tulis salah seorang netizen di kolom komentar akun media sosial.
Anak dibilang kurang asupan gizi karena orang tuanya menerapkan frugal living?
Hey, your words hurt me so much!

Agar tidak salah kaprah dalam memaknai dan menjalani pola hidup frugal, sebaiknya kita telaah dan pahami dahulu apa itu frugal living.

Frugal living merupakan konsep hidup hemat dengan menjadikan skala prioritas sebagai tumpuan utama. Tujuan pola hidup frugal ini diantaranya (1) menghemat pengeluaran, (2) meningkatkan tabungan, (3) mengurangi hutang, dan (4) mempertajam fokus pada kebutuhan utama.

Bisakah kita hemat soal asupan gizi keluarga di tengah kondisi yang serba mahal?
Mengingat pemenuhan asupan gizi keluarga tergolong kebutuhan utama yang tidak boleh terlewatkan.

Asupan gizi meliputi asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan sebagainya. Kesemuanya diperlukan untuk tubuh bisa berenergi dan bergerak aktif, berpikir dengan jernih, otak bisa berfungsi dengan baik, dan tentunya agar senantiasa sehat tidak mudah sakit.

Sehat itu memang mahal, namun untuk sehat tidak selalu ditempuh dengan pemenuhan asupan yang berbahan pangan dengan harga mahal. 

Hilangkan stigma bahwa makanan yang sehat itu adalah makanan mahal atau bahkan makanan impor. Yang lokal mah banyak. Definisi makanan sehat adalah makanan yang memperhatikan nilai gizi dan kebersihan pengolahannya.

Bukankah jika kita menjaga pemenuhan asupan gizi keluarga itu sama halnya menunjang finansial kita. Alokasi dana darurat untuk sewaktu-waktu ada anggota keluarga yang sakit bisa "utuh". Bahkan bisa dialokasikan pada kebutuhan darurat lainnya.

Dalam pemenuhan asupan gizi bermanfaat pula sebagai tabungan masa depan karena definisi menabung bukan sekadar materi, tapi juga status kesehatan yang baik sepanjang waktu.

Makna hidup sederhana terencana berarti menjalani pola hidup yang berpedoman pada konsep kesederhanaan yang terstruktur dan terukur. 

Oleh sebab itu, berikut 5 strategi yang dapat ditempuh agar kita dapat menerapkan frugal living yang terstruktur dan terukur dalam pemenuhan gizi keluarga agar tetap optimal.

1. Budgeting dengan menu gizi seimbang

Tujuan utama budgeting adalah menjaga keseimbangan keuangan melalui tiga langkah. Pertama, pembuatan anggaran sesuai kemampuan finansial. 

Menganggarkan detail belanja kebutuhan pokok meliputi sembako dan sebagainya, agar bisa memantau dan mengontrol pengeluaran untuk menghindari pemborosan.

Kedua, membagi pengeluaran belanja bulanan dan mingguan. Misalnya, pada belanja bulanan bisa dialokasikan pada bahan makanan yang penggunaannya bisa dalam jangka panjang seperti membeli bumbu masak contohnya tepung terigu, margarin, gula pasir, bawang merah dan bawang putih. Sedangkan untuk belanja mingguan misalnya membeli sayur-sayuranan, aneka lauk hewani, dan buah-buahan.

Ketiga, langkah akhir dari budgeting adalah mencatat dengan pencatatan digital agar lebih mudah dan mengevaluasi pengeluaran. Jadi paham aliran uang setiap bulannya kemana saja.

2. Memilih alternatif tempat belanja yang lebih ekonomis

Berbelanja kebutuhan pokok merupakan kebutuhan harian rutin. Sebaiknya, kita membuat daftar belanja sesuai kebutuhan selama jangka waktu tertentu sebelum pergi ke toko atau pasar untuk menghindari pembelian impulsif.

Ilustrasi gambar seorang ibu sedang belanja di pasar | sumber : freepik
Ilustrasi gambar seorang ibu sedang belanja di pasar | sumber : freepik

Alternatifnya adalah berbelanja di pasar tradisional atau toko kelontong dan di tempat langganan. Keuntungan saat kita berbelanja di pasar tradisional adalah harganya yang lebih ekonomis tanpa mengorbankan kualitas misalkan pada sayur-sayuran segar, buah-buahan segar, ikan segar, dan lain-lain.

Sedangkan keuntungan berbelanja di tempat langganan diantaranya kita bisa lebih paham fluktuasi harga bahan pokok, agar tidak terjebak harga karena pedagang sudah mengenal kita, dan harga lebih murah.

3. Menerapkan meal plan dan food preparation

Sebagian besar para ibu milenial pasti tahu istilah meal plan dan food preparation atau lebih akrab disebut food prep. Meal plan merupakan perencanaan menu makanan untuk keluarga dalam jangka waktu tertentu. 

Mulai dari sarapan, camilan, makan siang, hingga makan malam. Tujuannya adalah menekan biaya yang akan dikeluarkan namun berpedoman pada gizi seimbang.

Sedangkan food prep adalah metode memasak yang dilakukan dengan menyiapkan bahan baku menjadi bahan yang sudah siap masak untuk periode yang telah direncanakan. 

Food prep membuat kegiatan memasak jadi lebih efisien. Sekarang ini banyak sekali kelas memasak online yang dapat diikuti oleh para ibu yang juga ingin belajar tentang food prep.

Ilustrasi food prep | sumber : Youtube Teri Rara Dini
Ilustrasi food prep | sumber : Youtube Teri Rara Dini

Agar tidak bosan, bisa variasikan menu ekonomis bernilai gizi tinggi misal dari ayam dengan ragam olahan seperti ayam goreng ungkep, ayam goreng tepung, ayam teriyaki, ayam opor, ayam bakar bumbu mentega, dan masih banyak lagi. Aneka olahan ayam tersebut bisa diselang-seling menu lainnya dalam setiap pekan.

Hal yang paling utama dalam melaksanakan meal plan dan food prep adalah harus niat karena masak di rumah membutuhkan tenaga dan waktu. Memasak juga cukup melelahkan karena adanya proses persiapan, pengolahan makanan, dan mencuci peralatan dapur setelah selesai memasak.

Dengan food prep, maka bisa terbantu karena dapat memangkas durasi memasak. Kita bisa melakukan food prep tiap hari minggu karena hari senin sampai jumat sibuk bekerja.

Food prep juga membutuhkan kemelekan informasi nilai gizi pada jenis bahan makanan yang akan kita belanjakan. Misalnya, pahami nilai gizi ikan salmon dan ikan kembung yang ternyata sama-sama mengandung omega 3 dan protein. Sehingga, ikan kembung bisa menjadi alternatif pengganti ikan salmon karena juga kaya omega 3.

Perbandingan nilai gizi ikan salmon dengan ikan kembung | sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI via X
Perbandingan nilai gizi ikan salmon dengan ikan kembung | sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI via X

Citra ikan salmon memang jauh di atas ikan kembung. Harga ikan salmon per kilo sekitar Rp 200.000 - Rp 300.000 tergantung jenisnya, sedangkan harga ikan kembung per kilo Rp 40.000 -- Rp 50.000. Maka, pilih alternatifnya yang kandungannya sama, tapi harganya lebih terjangkau.

4. Pemanfaatan pekarangan rumah

Sejatinya, kita hidup di negeri yang gemah ripah loh jinawi. Dimana ada ungkapan bahwa tongkat pun akan tumbuh menjadi sebuah pohon yang subur walau hanya ditancapkan begitu saja di tanah Indonesia.

Maka, pentingnya kita mewujudkan kemandirian pangan dengan bahan alami seperti pemanfaatan lahan pekarangan untuk bertanam maupun berternak.

Pemanfaatan pekarangan rumah sebagai basis ketahanan pangan keluarga. Manfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar kita misalnya di kebun. 

Bertanam aneka sayuran di pekarangan atau lahan sempit dengan sistem tabulampot, hidroponik, media tanam polybag, dan sebagainya.

Bertanan di pekarangan rumah | sumber : dinaspangan.sumbarprov.go.id
Bertanan di pekarangan rumah | sumber : dinaspangan.sumbarprov.go.id

Selain itu, kita bisa menanam pohon pisang (jika dianugerahi lahan pekarangan yang cukup luas), membuat camilan dari pisang kapok atau jenis pisang lainnya. Pisang bisa dikukus, dibuat pisang coklat, bolu pisang, nugget pisang, dan aneka camilan lain berbahan dasar pisang.

Selain pemanfaatan pekarangan dengan bertanam, bisa juga berternak. Namun harus dengan pertimbangan yang matang. Misalnya, ingin memelihara ayam untuk dimanfaatkan daging dan telurnya, maka juga harus belajar tentang bagaimana memelihara ayam tidak bau kotorannya yang rentan mengganggu para tetangga. 

Alternatif lain misalnya memelihara ikan nila, ikan mas, atau lele. Pelajari agar ikan tidak mudah sakit misalnya terkena kutu pada sisiknya dengan menjaga kebersihan air kolam.

5. Menekan gaya hidup konsumtif

Memang harus diakui karena seiring dengan perkembangan zaman dan kesibukan pekerjaan, kita jadi mengambil langkah praktis misalnya Delivery Order (DO) makanan di berbagai aplikasi makanan siap antar.

Jika hal demikian rutin kita lakukan, maka berujung pada pola hidup boros atau perilaku konsumtif. Gaya hidup konsumtif adalah musuh terbesar para penganut frugal living pemula.

Maka, tujuan utama menekan gaya hidup konsumtif adalah untuk menghindari pemborosan. Tidak membiasakan diri atau tidak terlalu sering beli jajanan saat pulang kerja. Jajan seperlunya, tidak sering makan di luar, dan rutin membawa bekal dari rumah saat bekerja.

Makan adalah kebutuhan rutin manusia. Maka, dengan mengurangi makan di luar, DO food, itu merupakan bentuk mengurangi pengeluaran rutin. 

Sebagai alternatifnya, memasak di rumah adalah pilihan yang paling tepat. Masak makanan sendiri bisa mengontrol kualitas dan nutrisi makanan.

Bukankah tujuan akhir dari frugal living adalah untuk mencapai atau mempercepat pencapaian kita. Itu berarti dalam ranah kesehatan kita turut menuai hasilnya. 

Hasil dari ketelatenan seorang ibu yang suka rela mengolah bahan makanan menjadi hidangan sehat dengan bahan ekonomis untuk keluarga.

Dengan menekan gaya hidup konsumtif, itu berarti kita sedang memperbaiki kebiasaan untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan.

***

Frugal living tidak sekadar menghemat pengeluaran hingga mengabaikan kesehatan. Menjaga pemenuhan asupan gizi keluarga berarti turut mendukung tujuan yang akan dicapai. Dengan sehat, seseorang dapat berpikir jernih, mengelola segala hal dengan baik untuk mencapai target yang diinginkan.

Berapapun gaji seseorang, apabila ditangan oleh orang yang tepat pasti akan bisa terkelola dengan baik dan mempercepat pencapaian tujuan sesuai prinsip frugal living. Prinsip hidup yang penuh pertimbangan untuk mempersiapkan tabungan di masa depan agar lebih terjamin.

Jadi, frugal living adalah sebuah konsep yang benar dalam mengelola keuangan dengan bijak. Jika kita mengetahui ilmunya, maka pemenuhan asupan gizi keluarga tidak akan terkesampingkan dalam penerapan frugal living. Keluarga sehat dapat mencapai tujuan dengan lebih semangat.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun