Oleh sebab itu, berikut 5 strategi yang dapat ditempuh agar kita dapat menerapkan frugal living yang terstruktur dan terukur dalam pemenuhan gizi keluarga agar tetap optimal.
1. Budgeting dengan menu gizi seimbang
Tujuan utama budgeting adalah menjaga keseimbangan keuangan melalui tiga langkah. Pertama, pembuatan anggaran sesuai kemampuan finansial.Â
Menganggarkan detail belanja kebutuhan pokok meliputi sembako dan sebagainya, agar bisa memantau dan mengontrol pengeluaran untuk menghindari pemborosan.
Kedua, membagi pengeluaran belanja bulanan dan mingguan. Misalnya, pada belanja bulanan bisa dialokasikan pada bahan makanan yang penggunaannya bisa dalam jangka panjang seperti membeli bumbu masak contohnya tepung terigu, margarin, gula pasir, bawang merah dan bawang putih. Sedangkan untuk belanja mingguan misalnya membeli sayur-sayuranan, aneka lauk hewani, dan buah-buahan.
Ketiga, langkah akhir dari budgeting adalah mencatat dengan pencatatan digital agar lebih mudah dan mengevaluasi pengeluaran. Jadi paham aliran uang setiap bulannya kemana saja.
2. Memilih alternatif tempat belanja yang lebih ekonomis
Berbelanja kebutuhan pokok merupakan kebutuhan harian rutin. Sebaiknya, kita membuat daftar belanja sesuai kebutuhan selama jangka waktu tertentu sebelum pergi ke toko atau pasar untuk menghindari pembelian impulsif.
Alternatifnya adalah berbelanja di pasar tradisional atau toko kelontong dan di tempat langganan. Keuntungan saat kita berbelanja di pasar tradisional adalah harganya yang lebih ekonomis tanpa mengorbankan kualitas misalkan pada sayur-sayuran segar, buah-buahan segar, ikan segar, dan lain-lain.
Sedangkan keuntungan berbelanja di tempat langganan diantaranya kita bisa lebih paham fluktuasi harga bahan pokok, agar tidak terjebak harga karena pedagang sudah mengenal kita, dan harga lebih murah.