Hadiah menjadi salah satu sarana agar anak termotivasi membaca buku kelak yang kemudian akan menjadi kebiasaan baik. Selanjutnya, tanpa hadiah pun anak akan gemar membaca.
Kedua, membacakan buku kepada anak dengan physical touch.
Physical touch atau sentuhan fisik kepada anak merupakan salah satu wujud bahasa cinta orang tua dalam pengasuhan anak. Bahasa cinta tersebut bertujuan untuk membangun komunikasi dan kedekatan antara orang tua dan anak.
Biasanya anak sangat senang saat dibacakan buku sambil dipangku, dielus-elus kepalanya, atau sambil dirangkul. Adanya physical touch ini membuat anak merasa aman, nyaman, disayang dan diperhatikan oleh orangtuanya.
Ketiga, membacakan buku dengan ekspresif.
Membacakan buku dengan ekspresif akan memudahkan anak memahami isi dari buku. Selain itu, agar tercipta suasana seru dan menyenangkan.Â
Misalnya, pada buku cerita terdapat karakter tokoh dengan ekspresi sedih, gembira, kesal, takut, kaget, dan sebagainya. Sehingga orang tua dapat membacakan cerita dengan ekspresi yang pendukung emosi tersebut bahkan dengan intonasi yang berbeda.
Pada akhirnya, anak-anak juga dapat belajar tentang emosi seperti bagaimana cara mengontrol emosinya dan cara menyelesaikan masalah.
Keempat, memberikan pujian kepada anak.
Kegiatan membacakan buku kepada anak tidak terlepas dari output maupun feedback dari anak sebagai respon dari wujud pemahamannya.