Asupan literasi merupakan bentuk lain asupan gizi kaum intelektual. Asupan ini dapat memengaruhi pola pikir, pembawaan diri, dan cara ibu menyikapi sebuah masalah. Hal demikian juga ditunjang oleh latar belakang pendidikan seorang ibu terkait pengetahuan dan kesiapannya untuk menjadi orang tua.
Ibu tidak boleh tenggelam dalam kesedihan misalnya karena kondisi fisik pasca melahirkan. Justru hal demikian sebaiknya menjadi motivasi untuk mengatasinya. Dengan melebarkan sayap literasi, pada akhirnya ibu tahu misalnya bagaimana cara mengecilkan rahim agar kembali ke ukuran normal, meningkatkan laktasi, dan sebagainya.
Di era digital ini sumber dan majelis ilmu banyak sekali bisa kita hadiri baik dalam jaringan (online) maupun luar jaringan (pertemuan) misalnya melalui diskusi dalam webinar atau sekadar mengunduh berbagai buku elektronik penunjang.
Pentingnya literasi ini agar kita peduli dengan tumbuh kembang buah hati sesuai milestone-nya. Selain itu, menjadikan ibu lebih bijak dalam mengolah dan memahami informasi seputar kesehatan jasmani/ragawi dan pola asuh didukung dengan proses membaca, aktualisasi menulis, dan diskusi (sharing).
Intinya, pada asupan literasi ini adalah bagaimana kita mengupayakan sebuah solusi atas permasalahan yang kita alamai melalui kemelekan ilmu pengetahuan. Agar ibu tidak terjebak dalam situasi gangguan emosi berlarut-larut lebih baik mencari informasi literatur seputar gizi keluarga misalnya.
***
Keempat asupan tersebut merupakan sistem pendukung utama yang benar-benar dibutuhkan oleh ibu bahkan mungkin seluruh ibu di dunia ini. Sehingga ibu sehat secara lahiriah dan batiniah.
Menjadi seorang ibu, apalagi pada persalinan pertamanya sekaligus menjadi pengalaman pertama diharapkan memiliki kepedulian tinggi terhadap dirinya sendiri dan buah hati. Meskipun pada fase ini terkadang ibu lebih sensitif terhadap segala hal.
Melalui berbagi kisah dan pengalaman kepada orang terdekat, dukungan sosial, petugas kesehatan dan bekal pengetahuan diharapkan para ibu bisa segera "move on" dari gangguan emosional ini. Selain itu, diiringi dengan doa dan pikiran positif dalam diri demi buah hati terkasih.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H