Sikap saling Asuh menggambarkan sikap untuk saling membantu, mendukung, dan mengayomi bersama untuk memberikan rasa aman kepada anak di tengah-tengah lingkungan masyarakat.
Sangat penting orang tua untuk mengajarkan anak tidak mudah percaya dengan orang asing. Apabila anak diajak orang yang tidak dikenal maka katakan tidak atau berteriak dan buat situasi seolah orang tahu anak sedang tidak dengan orang yang dikenal. Dengan harapan warga datang berlarian mendekati dan menyelamatkan anak dari percobaan penculikan.
Sebagai contoh lain, pada anak kelas 2 SD ke atas, misalnya melatih anak upaya perlawanan fisik seperti menendang, menggigit, dan lain-lain. Sedangkan pada balita, tanggung jawab terpusat pada orang tua. Apabila sudah bersekolah misal usia Paud, Play Group, dan TK berkoordinasi dengan komite dan pihak sekolah melalui grup WhatsApp serta memberikan informasi valid untuk memastikan siapa yang akan menjemput sang anak pulang sekolah.
Penguatan sikap saling Asah, Asih, dan Asuh sebagai upaya kewaspadaan terhadap penculikan anak sangat penting dilaksanakan oleh semua lini meliputi sinergi antara keluarga maupun komunitas masyarakat, sistem yang mendukung, serta penegak hukum.
Dengan demikian, jangan pernah memberikan celah dan potensi orang lain melakukan penculikan terhadap anak. Semoga libur panjang di akhir tahun ini dan tahun berikutnya dijauhkan dari kasus penculikan anak.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H