Jokowi :Â
Saya setuju itu, dan hal ini yang mau kita bahas bertiga dulu, sebelum dibahas di rapat kabinet lengkap hari senin depan. Masalah ini harus diputuskan solusinya segera, karena rakyat sedang menunggu.
Masa negara yang kaya raya dengan potensi sumberdaya alam sangat melimpah tidak mampu mensejahterakan rakyatnya. Kalua ada yang salah, salahnya dimana? Apakah ini karena tidak mampu mengelola, atau karena ada kesalahan dalam pengelolaannya, atau karena tidak profesional dan transparan pengelolaannya?
Coba pak Erick cari sumber masalah utamanya, dan sampean saya beri jaminan serta kewenangan penuh untuk pembenahannya. Saya sudah geregetan untuk masalah ini sejak lima tahun yang lalu.
Satu lagi masalah yang menurut saya perlu segera direformasi, yaitu soal pengelolaan kawasan hutan milik Perhutani di Pulau Jawa. Kalua memang sudah tidak mampu, ya serahkan saja kepada masyarakat atau kelompok tani hutan yang mampu mengelolanya lebih profesional dari Perhutani.
Masa perusahaan BUMN kok kalah profesional dengan kelompok tani hutan, yang hanya sebatas numpang di Kawasan hutan negara. Seharusnya malu mereka yang duduk di jajaran pucuk pimpinan Perhutani itu.
Erick Thohir :Â
Baik pak Presiden, saya akan upayakan dengan segenap kemampuan saya, dan saya minta di back up penuh jika keputusan saya nanti ternyata berbenturan dengan beberapa individu yang ternyata diluar kemampuan saya untuk menghadapinya.
Saya pikir pak Presiden dan pak Prabowo tau lah dan sangat paham dengan pernyataan saya ini. Khususnya dengan siapa-siapa saja yang akan terimbas dengan langkah dan tindakan yang akan saya lakukan nanti.
Jokowi :Â
Menurut pak Prabowo, apakah ada kemungkinan anak-anak pak Harto bersedia bantu dan bergotong royong menghadapi masa-masa sulit seperti ini ya pak? Dalam situasi seperti ini kita membutuhkan adanya empati sosial setiap warga negara yang punya kemampuan ekonomi yang berlebih.