Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film Pendek "Gilingan" Ersya Ruswandono, Jalan Kreatif di Antara Kota dan Desa

31 Januari 2024   11:54 Diperbarui: 1 Februari 2024   02:35 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah suguhan sebuah sudut di negeri yang selayaknya menyandang atribut "gemah ripah loh jinawi". Gambaran sebuah negeri yang dimaknai sebagai "tentram dan makmur serta sangat subur tanahnya".

Realita itu tiba

Realita itu tiba berbicara lain ketika kita dibawa mengikuti sorotan kedatangan seorang pemuda asing. Lelaki yang hanya membawa ransel itu, disambut dengan pelukan erat seorang perempuan muda dengan ekspresif.

Lelaki bernama Bagus (Aditya Putra) itu harus kembali ke kampung halamannya disebabkan kematian ayahnya. Selepas membebaskan duka atas kepergian itu, dia mulai dihadapkan pada kenyataan hidup.

Baginya, sebagai lelaki yang telah mengenyam kehidupan alam perkotaan, solusi atas kelanjutan hidup sangant sederhana. Ia hendak memboyong adiknya perempuanya Laras (Joanna Dyah) yang masih duduk di bangku SMA untuk turut serta pindah ke ibu kota.

Lagi pula, ayahnya tidaklah mewariskan tanah pertanian yang memberatkan langkahnya untuk mengambil keputusan. Melainkan "sekadar" usaha jasa penggilingan---mesin pemrosesan gabah menjadi beras.

Sudah demikian, beban untuk dijadikan bahan pertimbangan menjadi kian ringan bagi Bagus. Sebab usaha yang telah beroperasi dalam tempo lama itu, bukan pula milik pribadi sang ayah.

Dalam bisnis yang menjadi bagian dari ekosistem pendukung pertanian itu, ayahnya bermitra dengan orang lain. Bahkan setelah diajak Laras meninjau "pabrik" itu, ia menemukan kenyataan kondisi yang memprihatinkan

Banyak hal yang harus dilakukan apabila hendak meneruskan usaha penggilingan itu. Tentu saja membutuh modal awal yang tidak sedikit. Akan habis begitu saja untuk memperbaiki kondisi mesin yang sudah tidak prima lagi.

Situasi semakin pelik saat Bagus mempelajari situasi terkait persaingan usaha penggilingan ini di kampung halamannya. Ia mendapati bisnis ini marak dikembangkan dengan persaingan yang tidak sehat, bahkan cederung ilegal.

Itu sebabnya tidak sulit bagi Bagus untuk memperkuat penolakan terhadap jalan bisnis keluarga ini. Bagus dengan mudah sampai pada anggapan bahwa kehidupan di kota besar lebih mudah. Lebih menjanjikan daripada tinggal di desa.

Namun demikian, ia menghadapi penolakan yang gigih dari Laras. Adik yang menjadi anggota keluarga satu-satunya yang masih ada ini, dengan tegas menyatakan keengganan untuk ikut bersamanya mengadu nasib di ibu kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun