Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Kilau Kemuning Jadi Oase Gunungsewu

20 September 2023   19:16 Diperbarui: 20 September 2023   19:29 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posyandu dan PAUD yang memberikan layanan baik akan menghadirkan generasi muda yang terbaik (Foto: KBA Kemuning)
Posyandu dan PAUD yang memberikan layanan baik akan menghadirkan generasi muda yang terbaik (Foto: KBA Kemuning)

Sampah, Posyandu, dan PAUD

Jika permasalahan sampah sempat merebak dan viral menjadi buah bibir di provinsi DIY, maka warga di sini bisa berbangga dengan keberadaan Bank Sampah Kampung Berseri Astra (KBA) Kemuning.

Kegiatan pengelolaan sampah ini ternyata bukan sekadar kegiatan mengatasi persoalan sampah. Melainkan membawa berkah yang turut menyertainya bagi waga di sana.

Siapa sangka barang-barang remeh temeh seperti serakan sampah plastik, misalnya keberadaan botol-botol plastik, secara ekonomi bisa memberi penghasilan tambahan bagi warna. Begitu juga jenis sampah lainnya.

Bank sampah ini dikelola dengan manajemen yang baik. Ada kegiatan pengumpulan sampah yang dilakukan reguler dalam setiap minggu. Sampah-sampah dikumpulkan dari rumah penduduk lalu dikelola dengan cara pilah-pilih sebelum diwujudkan menjadi rupiah.

Bank Sampah KBA Kemuning ini eksis sejak 2016 dan mendukung keberadaan Posyandu. Uang hasil usaha Bank Sampah ini digunakan untuk menunjang kegiatan Posyandu. Ini sangat berarti bagi jalannya kegiatan utama yang menjadi program Posyandu.

Sementara itu untuk urusan pendidikan sejak usia dini, Kemuning tak kalah dengan daerah-daerah lainnya. Sekarang anak-anak di sana sudah bisa mendapatkan layanan sekolah PAUD.

Dari sini tersemaikan bukan hanya tentang wawasan modern atau ketrampilan umum, tetapi juga kearifan lokal. Dengan demikian mereka diharapkan memahami lokalitas dan berkembang bersamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun