Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Berkelanjutan: Jangan Ambil Kecuali Gambar, Jangan Tinggalkan Kecuali Jejak

17 April 2023   23:58 Diperbarui: 18 April 2023   00:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita bisa! Desa Penglipuran di Bali. Satu dari tiga desa terbersih di dunia. (Foto: wonderfulimages kemenparekraf)

Menarik bagi saya kala masih berusia belia dan gemar membaca majalah remaja kala itu, kisah anak-anak Mapala memberi inspirasi. Bukan hanya menebar benih -benih patriotisme, mereka ternyata memiliki dan memegang kuat kode etik.

Kode Etik Petualang ini, tulis Alamendah, "Biasa ditanamkan kepada para anggota pecinta alam. Terutama ketika para pencinta alam bertualang (kegiatan out door). Bahkan kode etik petualang ini sebagai salah satu pelaksanaan dari kode etik pecinta alam Indonesia."

Lebih jauh dalam unggahan khusus berjudul "Kode Etik Pecinta Alam Indonesia" dijelaskan bahwa kode etik pecinta alam Indonesia lahir di kegiatan Gladian Nasional Pecinta Alam pada 1974.

Paling menarik dari kode etik ini, di tiga paragraf pembuka, bunyi narasinya melibatkan Allah dan Tanah Air. Simak deh, saya kutipkan utuh:

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan tanah air

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa

Kemudian disusul dengan 7 butir penyataan:

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya

3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun