Siang telah merangkak tinggi saat saya tiba di KFC UGM, Yogyakarta. Saya melirik sisi kanan antrean dan menjumpai poster bertuliskan Zuper Krunch. Dengan ekor mata, saya membaca. "Kriuknya Berasa Banget!" "Daging Ayam Utuh 100% Super Zauce" "Harga Mulai Rp20.000". [Mengapa diperlukan pernyataan "Harga Mulai Rp20.000"? Sebab pada setiap cabang, dalam maupun luar kota, harga Zuper Krunch berbeda-beda.]
Aha! Sebelum tiba giliran dalam antrean, pilihan saya sudah berlabuh di menu ini. Yup, saya butuh menu nanggung. Bukan untuk makan siang yang telah lewat, tapi berfungsi mengganjel karena makan malam nanti saya duga akan larut dalam acara yang akan saya hadiri sebentar lagi.
"Silakan..." Perempuan berseragam di depan saya menyambut hangat, dengan lengkung senyum yang menyegarkan. Rachma, demikian nama yang terbaca di name tag khas KFC, menjawab pertanyaan saya. "Zuper Krunch itu, burger. Tertulis 'Harga Mulai Rp20.000' karena bisa dibeli hanya burgernya. Kami juga menyediakan paket, burger plus french fries dan minuman dengan harga Rp32.000."
Membayar dan membawa nomor pesanan, saya meletakkan bawaan di meja ternyaman, lalu meninggalkannya menuju wastafel. Saat kembali, menjelang tiba di meja itu, seorang perempuan muda tersenyum dan meletakkan sebuah kotak berwarna merah, lalu pamit. Well itu, dia!
Rumah Burger dengan Lubang Angin
Saya memberikan perhatian penuh. "Rumah Burger" bujur sangkar ini dikemas dengan cetakan satu sisi berwarna merah marun. Sisi dalam kotak, tidak diapa-apakan, putih original. Saya mengelus permukaan karton dengan jempol dan menduga kotak Zuper Krunch ini terbuat dari kertas Ivory setebal 230 gram.
Lebar persegi kotak ini ada di kisaran 9,5 cm dengan lebar pada katup bila saling menutup mencapai lebih dari 11 cm. Ukuran ini saya peroleh belakangan, usai bersantap kala itu, saat membawa pulang kotak kosong "rumah" Zuper Krunch yang saya minta dengan memasang wajah paling ramah sedunia. Saat memutar-mutar kotak itu, saya menemukan sisi paling menarik, itulah bagian belakang dari arah membuka. Terdapat dua lubang ventilasi yang bila dipandang secara imajinatif, bak melihat sepasang mata. Lubang angin itu pastinya tersedia untuk mengalirkan hawa panas usai disajikan.
Planet Asing Dihuni Alien Sweet Corn
Jika Anda membuka "Rumah Merah" ini dengan semangat perut keroncongan, jangan terkejut. Mata Anda akan disambut pemandangan permukaan "planet" bun berwarna coklat keemasan dengan wajah yang dihuni oleh para "alien" bernama Sweet Corn!
Saus Patriotik Merah Putih
Di siang yang larut itu, otak saya dipenuhi keisengan. Tanpa memedulikan tetangga meja yang tampak santun, saya cuek saja melayani hasrat untuk membongkar Zuper Krunch yang tergeletak di depan mata. Dan, jreng! Dua jenis saus tampak patriotik, berwarna merah dan putih, terbaring lekat beralaskan hamparan daun selada (lettuce). Saus putih adalah mayonais (mayonnaise), yang umumnya mempersekutukan minyak nabati, telur ayam, dan cuka. Berhasil mendendangkan lidah saya dengan rasa asam-asin--gurih-gurih gimana, gituuu.
Cheddar Cheese, Si Kuning yang Menawan
Lanjut! Kini cerita ini kian mendebarkan. Di lapis berikutnya, Anda akan menjumpai selembar Cheddar Cheese dengan tampilan warna kuning yang memikat. Penampakan ujung-ujung Cheddar Cheese yang keluar dari lingkar bun, sungguh merupakan perbuatan yang menggoda.
Oya, sekadar catatan kecil, warna kuning pada Cheddar ini lebih pekat menguning. Anda tidak akan dapat menjumpainya pada keju Cheddar berbagai merek yang beredar luas di pasaran.
Chicken Patty Berbonus Kriuk
Kini mari kita singkap rahasia terdalam Zuper Krunch. Tralala! Letaknya ada di patty! KFC bertaruh nyali di sesi ini, menjadikan Zuper Krunch bukan sekadar burger biasa! Ia sengaja dibuat standing out, out of the box dengan cara menyusupkan ayam utuh—bukan daging hasil olahan sebagaimana lazimnya patty burger yang mudah dijumpai. Itu sebabnya tidak berlebihan bila disebut Zuper Krunch ini tak terkomparasikan!
Kejutan kedua, ayam utuh yang ditelusupkan ke dalam Zuper Krunch ini adalah fillet bagian dada, disajikan sebagai ayam krispi. Kini Anda bisa membayangkan perpaduan ini? Fillet dada dari ayam utuh, olahan menggunakan tepung gaya krispi, berlumur gurih keju Cheddar! Dan, bagian "bom" ini diapit oleh bun spesial.
Banyak Jalan Menuju Roma, Cara Lain Menyantap Ayam
Usai menyantap tandas Zuper Krunch ini, saya tersenyum "aha" sebelum meninggalkan tempat, bak Colombus "menemukan" benua Amerika! Begini, jika Anda menduga, seperti pemikiran awal saya, bahwa Zuper Krunch tak lebih dari satu produk yang dihadirkan sekadar untuk menandingi kompetitor, patut diduga Anda keliru sangka.
Bagi saya, Zuper Krunch layak didefinisikan sebagai cara lain dalam menyantap ayam KFC, dengan bonus kriuk-kriuk krispi. Zuper Krunch adalah alternatif lain bila Anda bersikeras hendak menjauhi asupan karbohidrat berformat nasi.
Jika Anda juga memandang Zuper Krunch di posisi (sekadar) follower, maka Anda juga perlu didorong untuk segera meralatnya. Jejak sejarah yang terukir, tak akan bisa digeser terlalu jauh. Termasuk kisah tentang kehadiran KFC di Indonesia. Ketika pertama kali masuk di Indonesia, KFC sebagai produk dari luar sono, yang tesedia di konter waralaba ini adalah roti sebagai teman dalam menyantap ayam--bukan nasi.
Well, di siang yang telah larut itu, Zuper Krunch telah membuka lorong waktu untuk saya tempuh. Bukan saja telah memanjakan kunyahan dan membahagiakan dengan rasa, menu yang diposisikan oleh KFC hadir selepas pukul 10.00 ini berhasil melayangkan saya kembali ke kenangan berharga di masa kecil. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H