Maka kita harus jeli dalam membeli, apalagi ketika kita akan membeli dalam jumlah yang banyak. Jangan terkecoh dengan harga yang miring, tanpa melihat kualitas dan jenisnya. Â Pepatah jawa mengatakan: "Ana rega, ana rupa". Ada harga, ada barang.
Kedua, mengikuti info pasar tekini. Dalam menyiasati kenaikan bahan pokok, kita tak bleh taklid harga. Tak bisa berpatokan pada satu pasar, satu tempat, satu informasi saja.Â
Apalagi dalam beberapa komoditi sering terjadi fluktuatif harga. Bagi kita yang membutuhkan salah komoditi bahan pokok dalam jumlah besar tak ada salahnya membandingkan info harga antara tempat satu dengan tempat yang lainnya.Â
Info kenaikan harga saat ini bisa dengan mudah kita update melalui berbagai media. Di beberapa suparmarket tertentu juga sering memberikan diskon pada suatu komoditisi bahan pokok tertentu. Waktunya, biasanya cukup singkat.
Ketiga, berburu kepada yang lebih murah. Harga yang murah, harga yang miring, bisa kita dapatkan dengan cara membeli bahan pokok tersebut langsung dari petani atau tempat produksi, atau agen besar.Â
Sebagai contoh bawang merah atau bawang putih. Pembelian langsung dari petani jelas akan menyisakan selisih harga yang cukup lumayan. Kita juga bisa berburu harga pada agen atau suplayer komoditi tertentu, yang terkadang menyajikan harga bersaing. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H