Bening bola matamu masih menyala
namun tak jua mampu mencerna
pancarona yang kusuguh.
Langkah kakimu begitu kukuh
memilih lorong setapak malamÂ
yang kauyakini mampu memberi terang.
Yah!Â
Mungkin itu benarÂ
dan dengan keteguhan yang tergenggamÂ
kauingin menunjukkanÂ
tentang apa yang selama ini kutentangÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!