Mohon tunggu...
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Khotim Muzakka Mohon Tunggu... -

: seseorang yang terus mencari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Hujan dan Kopi, Malam Ini

11 Oktober 2012   22:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:55 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan mendadak memulai dzikirnya malam ini;

air mengendap satu-satu

menghisap semua mimpi

sedang kopi masih mengepul

legit kopi di bibirku, tak lantas meluncur

ke dasar ingatannya

Ia terjeda oleh spasi-spasi rintik kenangan

di tiap tikungan jalan

yang tiap hari mesti dikhatamkan

hujan mendadak memulai dzikirnya malam ini;

kopi menyisa separuh ingatan

di bibirnya, terjepit legit dari dua belah bibir seorang

perindu

hujan mendadak memulai dzikirnya malam ini;

kopi belum sepenuhnya memuai, namun

ruhnya belum juga kembali

matanya, Kau tahu, ingin bersuara, mau berceritera

di selama rintik terus memanjang

Ia menggesekkan sendok pada bibir gelas

memutar

terus begitu

sepanjang rintik tak bertitik

BPI I 21, 11 Oktober '12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun