Ayat pertama yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW berbunyi "iqra' bismi rabbika alladi khalaq" (bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan). Ayat ini menegaskan pentingnya pendidikan sebagai perintah pertama dari Allah SWT kepada manusia. Pendidikan adalah kunci untuk memahami, mengembangkan potensi dan menjalankan amanah sebagai khalifah di bumi.
Bagi perempuan muslim, pendidikan memiliki peran stsregis dalam membangun peradaban. Sebagai calon ibu, perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Perempuan yang terdidik mampu mendidik generasi yang cerdas, berakhlak, dan beriman. Anak-anak yang dibimbing oleh ibu yang berilmu akan tumbuh menjadi individu yang siap menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi posistif bagi masyarakat.
Selain peran dalam keluarga, perempuan muslim juga berpotensi menjadi agen perubahan di masyarakat. Dengan pendidikan, mereka dapat berkontribusi dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan,ekonomi, dan dakwah. Perempuan yang berilmu tidak hanya memberdayakan dirinya sendiri, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk terus belajar dan berkembang
Oleh karena itu, pendidikan bagi perempuan bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab. Melalui pendidikan, perempuan muslim dapat membantu menciptakan generasi dan masyarakat yang lebih baik serta menjalankan peran penting dalam membangun peradaban islam.
Pendidikan Agama: Fondasi Perubahan
Pendidikan agama memiliki peran yang tidak hanya sekedar mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter individu yang religius. Proses pendidikan agama berlandaskan nikai-nilai islam, mencakup pengajaran akhlak dan akidah yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendidikan agama, seseorang tidak hanya memahami konsep teoris agama, tetapi juga mampu menerapkannya dalam tindakan nyata.
Albert Einsten pernah mengungkapkan, "Ilmu tanpa agama niscaya akan buta, begitu juga agama tanpa ilmu maka akan lumpuh." Ungkapan ini menjelaskan hubungan yang erat antara ilmu dan agama. Ilmu tanpa agama menghasilkan individu yang berilmu tetapi kehilangan  arah moral, sementara agama tanpa ilmu akan sulit membawa kemajuan karena keterbatasan dalam memahami dunia secara ilmih. Kedua elemen ini sangat penting untuk membentuk manusia yang seimbang secara spiritual dan intelektual.
- Ilmu tanpa agama menciptakan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi tidak memupunyai pedoman moral. Hal tersebut menyebabkan ilmu yang dimanfaatkan tidak etis, seperti penyalahgunaan teknologi atau pemanfaatan imu yang dapat merugikan orang lain.
- Agama tanpa ilmu menjadikan ajaran agama terkesan kaku dan sulit beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tanpa ilmu, agama beresiko di dokrin tidak relevan dengan kehidupan modern.
Oleh karena itu, pngetahuan umum dan agama saling berhubungan satu sama lain. Keduanya harus berjalan beriringan dengan memberi fondasi yang kuat bagi individu dalam menata dirinya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan masyarakat atau dalam memahami tujuan hidup.Â
Pendidikan karakter sangat erat kaitannya dengan pendidikan agama. Pendidikan agama memberikan nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi untuk membangun moralitas dan perilaku. Karakter yang baik tidak hanya berhubungan dengan aspek moral, tetapi juga mencakup nilai-nilai spiritual yang diajarkan dalam agam islam.
Dalam pendidikan agama, karakter individu dibentuk melalui:
1. Akhlak mulia seperti jujur, sabar, dan rendah hati. Nilai-nilai ini menjadi panduan dalam berinteraksi dengan sesama manusia di berbagai aspek kehidupan.