Mohon tunggu...
khotimahae
khotimahae Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

wanita biasa yang masih terus dan akan selalu berproses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Tanah Air dari Bangku Sekolah

24 November 2024   09:40 Diperbarui: 24 November 2024   10:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Budaya di Indonesia sangat beragam karena terdapat berberapa suku yang berbeda-beda. Salah satu kebudayaan suku Jawa yang cukup khas adalah wayang kulit. Wayang sendiri berasal dari kata 'ayang-ayang yang artinya adalah bayangan. Wayang kulit Jawa memiliki perbedaan dengan wayang golek Sunda.

 Bagi suku Jawa, cerita pewayangan selalu menggambarkan bentuk kehidupan manusia didunia, yakni peperangan terhadap angkara murka dan perjuangan untuk membangun kebaikan. Hal itu sesuai dengan prinsip filosofis hidup yang selalu dipegang teguh oleh orang Jawa.

Permainan kesenian wayang kulit mulai tersebar luas ketika para wali songo sering menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah Islam. Pada umumnya cerita dan penokohan pada kesenian wayang kulit diambil dari kisah Mahabarata dan Ramayana. Namun dalam versi pewayangan Jawa, cerita tersebut sudah banyak dilakukan perubahan. Wayang purwa sebutan lain bagi wayang kulit biasa dimainkan oleh seorang narator yang disebut dalang. Dalang ini bertugas untuk mengatur jalannya cerita dan memainkan gerak para tokoh wayang kulit.

Selain memiliki unsur kesenian, wayang kulit juga dipercaya oleh orang Jawa memiliki nilai magis tersendiri. Pagelaran wayang kulit dipercaya mampu mendatangkan kekuatan-kekuatan magis dari arwah leluhur ataupun kekuatan magis yang berasal dari Tuhan. Maka dari itu pagelaran wayang kulit merupakan media utama ketika orang Jawa melakukan ruwatan.

 Ruwatan merupakan bentuk acara atau upacara untuk membuang 'bala' (kesulitan dan kesialan). Dengan diruwat orang Jawa berharap kehidupannya bisa keluar dari segala kesulitan dan bencana."

"Masih banyak lagi kebudayaan Jawa, sebagai anak Indonesia kita wajib mempelajari dan mencintai budaya lokal. Kita tidak boleh menghilangkan budaya turun temurun nenek moyang kita."

Setelah aku mengatakannya,semua teman-temanku bertepuk tangan. Aku jadi merasa bangga telah memberi semangat kepada teman-temanku untuk belajar mencintai budaya lokal.

"Bagus sekali Cha, Ibu bangga denganmu" Ucap wali kelasku.

"Nah,jadi intinya adalah sebelum kalian mempelajari budaya luar cintai dulu budaya lokal. Jangan sampai kita sibuk mempelajari budaya luar sedangakan budaya lokal sedang diambil alih oleh orang luar untuk dijadikan budayanya."

"Bu,bagaimana cara mencintai budaya lokal?" Tanya Rose yang sepertinya sudah tertarik dengan budaya lokal.

"Pertanyaan yang bagus Rose, cara mencintai budaya Indonesia dengan mempelajarinya dan menggembangkannya. Bila kita sudah mencintai budaya lokal kita akan memiliki keinginan untuk memperkenalkan budaya kita ke negara lain agar menjadi budaya Internasional"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun