Mohon tunggu...
khotimahae
khotimahae Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

wanita biasa yang masih terus dan akan selalu berproses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Tanah Air dari Bangku Sekolah

24 November 2024   09:40 Diperbarui: 24 November 2024   10:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang adalah hari pertama masuk sekolah setelah beberapa minggu liburan kenaikan kelas. Awal-awal masuk sekolah biasanya tidak ada pelajaran, seperti sekarang aku dan teman-temanku sedang bersantai membentuk lingkaran untuk mengobrol tentang kegiatan selama liburan.

Sedangkan yang laki-laki? Tentu saja mereka sedang bergerombol untuk melawak ataupun bercerita tentang game. Suasana kelas tentu sangat ramai hingga keluar kelas, namun suara berisik teman-temanku mungkin tidak mengganggu kelas lain karena dikelas mereka juga tidak ada guru.

"Assalamualaikum" Dengan keadaan kelas yang ramai, namun suaranya cukup familiar. Saat melihat kearah pintu semua teman sekelasku langsung ribut pergi ketempat duduknya.

Wali kelasku berdiri didepan, yang tadinya ramai kini kelas menjadi hening seakan mempersilahkan wali kelasku berbicara. "Assalamualaikum,bagaiman liburan kalian? Ibu harap kalian isi dengan kegiatan positif". "Kegiatan positif itu seperti apa bu?" Tanya temanku yang bernama Rose.

"Misalnya selama liburan kalian belajar?". "Iya bu,saya keluar negeri sambil belajar budaya yang ada disana" Jawab Rose Selama liburan Rose tidak berada di Indonesia ia berkeliling ke beberapa negara terkenal.

"Kalau begitu kamu pasti bisa dong ceritain budaya mereka pada teman-teman yang lain supaya tau juga"

"Boleh bu?"

"Boleh,inikan juga ilmu"

Sekarang Rose berada didepan,ia seperti siap menceritakan pengalamannya selama diluar negeri.

"Hari pertama aku ke Inggris,Orang-orang inggris mempunyai kebiasaan untuk mengantri di manapun mereka berada. Sepanjang apapun antrian itu, mereka akan bersabar untuk berdiri mengantrinya. Misalkan mengantri untuk bus, kereta, membayar makanan, membayar belanjaan, dan lain-lain. Jadi bila berada di inggris, dan tidak melakukan hal seperti mereka, kita akan di lihat jelek dan mereka tidak akan nyaman dekat dengan kita karena di lihat aneh"

Semuanya diam mendengar cerita Rose yang sepertinya menarik.

"Selanjutnya aku pergi ke Jepang. Banyak tradisi atau budaya di Jepang. seperti tradisi membungkuk, tradisi ini dianggap penting sebagai simbol rasa hormat kepada orang lain. Selanjutnya yaitu Matsuri adalah festival budaya Jepang yang kerap diselenggarakan pada musim panas. Matsuri adalah tradisi bersembayang bagi sebagian orang yang memiliki keinginan yang ingin diwujudkan.

Dan kabuki adalah seni teater yang memadukan tari dan musik. Saat menonton Kabuki, orang-orang seakan bisa terhipnotis dengan budaya kental orang-orang Jepang di masa lalu. Sejumlah orang bahkan melihat para pemeran dalam festival ini bermake up menyeramkan. Aku sempat melihatnya saat di Jepang"

"Kamu tau sejarahnya?" Tanyaku.

"Sejarah kabuki dimulai tahu 1603 dengan pertunjukan dramatari yang dibawakan wanita bernama Okuni di kuil Kitano Temmangu, Kyoto. Kemungkinan besar Okuni adalah seorang Miko asal kuil Izumo Taisha, tetapi mungkin juga seorang kawaramono (sebutan menghina buat orang kasta rendah yang tinggal di tepi sungai).

Identitas Okuni yang benar tidak dapat diketahui secara pasti. Tari yang dibawakan Okuni diiringi dengan lagu yang sedang populer. Okuni juga berpakaian mencolok seperti laki-laki dan bertingkah laku tidak wajar seperti orang aneh ("kabukimono"), sehingga lahir suatu bentuk kesenian garda depan (avant garde)"

"Waw hebat ya kamu,pasti kamu juga tau sejarah budaya yang ada di Indonesia" Tanyaku antusias,aku suka budaya di Indonesia sejak orang tuaku menggajakku pergi ke Bali liburan kemarin.

"Aku lebih tertarik sama budaya luar,mereka keratif dan menarik" Jawab Rose membuatku heran.

"Kamu salah besar Rose, budaya Indonesia nggak kalah menarik. Banyak budaya Indonesia yang perlu kamu ketahui. Seharusnya sebelum kamu belajar budaya luar,kamu harus belajar budaya negaramu sendiri"

"Sebagai generasi penerus bangsa kita harus mencintai budaya lokal supaya tidak punah atau di monopoli oleh negara lain" Jelasku sambil berdiri dibangku ku sehingga menjadi pusat perhatian.

"Betul apa kata Chaca" Ucap wali kelasku tiba-tiba."Tidak salah kita belajar budaya lain,namun ada baiknya sebelum kita mempelajari budaya lain kita harus belajar budaya lokal. Apalagi mencintai budaya lokal, tentu itu sangat baik agar mempertahankan budaya yang ada di Indonesia dan menjadikan budaya yang ada di Indonesia menjadi budaya internasional" Ucap wali kelasku panjang lebar.

"Chaca coba ceritakan budaya di Indonesia yang kamu tau"

"Budaya di Indonesia sangat beragam karena terdapat berberapa suku yang berbeda-beda. Salah satu kebudayaan suku Jawa yang cukup khas adalah wayang kulit. Wayang sendiri berasal dari kata 'ayang-ayang yang artinya adalah bayangan. Wayang kulit Jawa memiliki perbedaan dengan wayang golek Sunda.

 Bagi suku Jawa, cerita pewayangan selalu menggambarkan bentuk kehidupan manusia didunia, yakni peperangan terhadap angkara murka dan perjuangan untuk membangun kebaikan. Hal itu sesuai dengan prinsip filosofis hidup yang selalu dipegang teguh oleh orang Jawa.

Permainan kesenian wayang kulit mulai tersebar luas ketika para wali songo sering menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah Islam. Pada umumnya cerita dan penokohan pada kesenian wayang kulit diambil dari kisah Mahabarata dan Ramayana. Namun dalam versi pewayangan Jawa, cerita tersebut sudah banyak dilakukan perubahan. Wayang purwa sebutan lain bagi wayang kulit biasa dimainkan oleh seorang narator yang disebut dalang. Dalang ini bertugas untuk mengatur jalannya cerita dan memainkan gerak para tokoh wayang kulit.

Selain memiliki unsur kesenian, wayang kulit juga dipercaya oleh orang Jawa memiliki nilai magis tersendiri. Pagelaran wayang kulit dipercaya mampu mendatangkan kekuatan-kekuatan magis dari arwah leluhur ataupun kekuatan magis yang berasal dari Tuhan. Maka dari itu pagelaran wayang kulit merupakan media utama ketika orang Jawa melakukan ruwatan.

 Ruwatan merupakan bentuk acara atau upacara untuk membuang 'bala' (kesulitan dan kesialan). Dengan diruwat orang Jawa berharap kehidupannya bisa keluar dari segala kesulitan dan bencana."

"Masih banyak lagi kebudayaan Jawa, sebagai anak Indonesia kita wajib mempelajari dan mencintai budaya lokal. Kita tidak boleh menghilangkan budaya turun temurun nenek moyang kita."

Setelah aku mengatakannya,semua teman-temanku bertepuk tangan. Aku jadi merasa bangga telah memberi semangat kepada teman-temanku untuk belajar mencintai budaya lokal.

"Bagus sekali Cha, Ibu bangga denganmu" Ucap wali kelasku.

"Nah,jadi intinya adalah sebelum kalian mempelajari budaya luar cintai dulu budaya lokal. Jangan sampai kita sibuk mempelajari budaya luar sedangakan budaya lokal sedang diambil alih oleh orang luar untuk dijadikan budayanya."

"Bu,bagaimana cara mencintai budaya lokal?" Tanya Rose yang sepertinya sudah tertarik dengan budaya lokal.

"Pertanyaan yang bagus Rose, cara mencintai budaya Indonesia dengan mempelajarinya dan menggembangkannya. Bila kita sudah mencintai budaya lokal kita akan memiliki keinginan untuk memperkenalkan budaya kita ke negara lain agar menjadi budaya Internasional"

"Sebaiknya kalian bangga menjadi anak Indonesia, beraneka suku,budaya,ras dan agama menjadi satu negara Republik Indonesia"

Rose berdiri dari bangkunya,

"KITA HARUS MENCINTAI BUDAYA LOKAL!!!"

"HIDUP INDONESIAKU!!!" Serentak semua mengikuti Rose sambil mengepalkan tangan keatas.

~SELESAI~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun