Faktor-Faktor Penyebab Verbal Bullying oleh Siswa
Kualitatif
Penelitian ini menemukan bahwa verbal bullying di SD Negeri 22 Kendari dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, media, dan kepribadian individu. Dampak dari verbal bullying ini berpengaruh negatif terhadap kecerdasan interpersonal siswa, seperti menurunnya kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sosial.
(Ruswita et al., 2020)
Analisis Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah
Kuantitatif deskriptif
Penelitian ini mengungkap bahwa intensitas perilaku bullying siswa di sekolah, yang mencakup bullying fisik, verbal, relasional, dan cyber bullying, berada pada kategori sedang. Hasil ini memberikan gambaran bahwa perilaku bullying masih cukup sering terjadi di sekolah, meskipun tidak dalam kategori ekstrem.
Bullying adalah salah satu bentuk kekerasan terhadap anak (child abuse) yang dilakukan oleh teman sebaya kepada individu (anak) yang dianggap lebih "rendah" atau lemah, dengan tujuan memperoleh keuntungan atau kepuasan tertentu. Tindakan ini sering kali terjadi secara berulang, bahkan dalam beberapa kasus dilakukan secara sistematis (Muzzdalifah, 2020).Bullying dilakukan antara dua orang atau lebih yang memiliki peran sebagai korban dan pelaku bullying ,Bullying kerap kali dikaitkan dengan perlakuan atau tindakan  tidak menyenangkan yang dilakukan oleh pelaku bullying kepada temanya.
Berdasarkan data yang telah ditemukan dalam beberapa artikel belakangan ini Bullying kerap kali ditemui dilingkungan sekolah .Bulyying yang dilakukan oleh seorang siswa kepada temanya sendiri karena beberapa faktor termasuk derajat dan tingkatan sosial anak tersebut.seorang pelaku bullying yang tidak merasa puas akan tindakan dan kedudukan bahkan kondisi fisik temanya sering kali tidak diterima oleh pelaku bullying , sehingga memungkinkan anak tersebut menjadi korban kekerasan ataupun pembullyan.
Sekolah, yang idealnya menjadi lingkungan untuk membentuk karakter positif, justru sering kali menjadi tempat suburnya praktik bullying (Rahayu & Permana, 2019)Bullying merujuk pada berbagai perilaku kekerasan yang dilakukan dengan sengaja dan direncanakan oleh individu atau kelompok yang merasa memiliki kekuasaan lebih terhadap individu atau kelompok lain yang tidak mampu melawan perlakuan tersebut. Fenomena ini mencerminkan adanya ketidakseimbangan kekuatan dalam hubungan sosial, yang berpotensi memberikan dampak negatif jangka panjang terhadap korban, baik secara fisik maupun psikologis.
Berdasarkan hasil analisis ke 5 artikel tersebut didapati bahwa bullying dapat terjadi di sekolah karena beberapa faktor diantaranya :
- Faktor Keluarga
- Ketidakharmonisan dalam keluarga menjadi salah satu penyebab utama perilaku bullying. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang sering mengalami konflik, seperti perceraian, pertengkaran, atau komunikasi negatif, cenderung merasa tidak mendapatkan perhatian emosional yang cukup. Kondisi ini dapat membuat anak menjadi pelaku bullying sebagai bentuk pelampiasan emosi atau korban karena kurangnya rasa percaya diri. Selain itu, pola asuh yang tidak sehat, seperti overprotektif atau perlakuan kasar, dapat membentuk kepribadian anak yang agresif atau rentan.Â
- Faktor Sekolah