Artikel kedua mengidentifikasi bahwa keluarga adalah faktor utama penyebab bullying. Ketidakharmonisan dalam keluarga, kurangnya perhatian, dan pola asuh yang tidak tepat membuat anak lebih rentan menjadi pelaku maupun korban bullying. Lingkungan keluarga yang tidak mendukung perkembangan emosional anak memberikan kontribusi besar terhadap perilaku ini.
Artikel ketiga menemukan bahwa perilaku bullying di SMPN 1 Kasihan didominasi oleh pengaruh lingkungan pergaulan siswa. Lingkungan sosial ini memengaruhi terjadinya bullying, baik di dalam kelas maupun di area sekolah secara keseluruhan, menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap interaksi sosial siswa.
Artikel keempat mengungkap bahwa bullying verbal di SD Negeri 22 Kendari disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, media, dan kepribadian individu. Dampak utamanya adalah penurunan kecerdasan interpersonal siswa, seperti kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sosial, yang secara negatif memengaruhi hubungan mereka dengan orang lain.
Artikel kelima menunjukkan bahwa intensitas bullying di sekolah, baik secara fisik, verbal, relasional, maupun cyber, berada pada kategori sedang. Meskipun tidak tergolong ekstrem, temuan ini menunjukkan bahwa bullying cukup sering terjadi di lingkungan sekolah, sehingga diperlukan intervensi untuk menekan frekuensinya.
Tabel 1. Kajian LiteratureÂ
Penelitian dan tahunÂ
Judul penelitianÂ
Metode peneltianÂ
Hasil penelitianÂ
(Rosadi & Hopeman, 2023)
Faktor Penyebab Terjadinya Kasus Bullying di Sekolah Dasar dan Solusinya